PELALAWAN, FOKUSRIAU.COM-Hujan deras yang mengguyur wilayah Riau telah menyebabkan banjir di sejumlah daerah. Salah satu daerah yang cukup parah dilanda banjir adalah Kabupaten Pelalawan.
Di sini, banjir merendam Jalan Lintas Timur Kilometer 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras dan telah berlangsung hampir sepekan terakhir.
Arus lalu lintas di jalan nasional terganggu akibat banjir dengan ketinggian mencapai 50 cm lebih. Kendaraan terjebak antrian panjang dari arah Pangkalan Kerinci menuju Sorek dan sebaliknya. Ini terjadi setelah petugas gabungan memberlakukan sistem buka tutup yang membuat kendaraan harus mengantri. Banyak kendaraan bahkan mogok akibat terendam banjir.
Kapolres Pelalawan, AKBP Afrizal Asri SIK sebelumnya memerintahkan personilnya siaga 24 jam di lokasi banjir dan mengamankan serta mengatur arus lalu lintas. Sebab, di ruas jalan ini cukup rentan kemacetan, terutama dari arah Pangkalan Kerinci mulai Kilometer 76-83 yang terendam banjir.
“Banjir hampir membuat Jalintim terputus. Jalur ini menghubungkan Riau dengan Jambi. Makanya harus diamankan untuk mengurai kemacetan,” kata Kapolres AKBP Afrizal yang ikut turun tangan mengurai kemacetan, Minggu (26/1/2025).
Dikatakan, lalu lintas di jalur banjir hampir lumpuh. Padahal, petugas gabungan yang berjaga di lokasi banjir telah melarang sepeda motor dan mobil kecil menerobos banjir sejak empat hari lalu.
Ini untuk mengurangi resiko kendaraan yang mogok, termasuk memasang rambu pembatas jalan mengantisipasi mobil terperosok.
Personil gabungan Polri, TNI, BPBD dan Dinas Perhubungan ditempatkan di lokasi banjir selama 24 jam dan diperintahkan membantu mobil yang mogok, mengevakuasi kendaraan yang terguling akibat, hingga memberikan aba-aba kepada pengemudi saat melewati jalur banjir.
“Jalur ini menghubungkan beberapa provinsi dan menjadi pusat perlintasan perdagangan di Sumatera maupun Riau. Bila tidak diurai, kendaraan akan menumpuk dan arus lalu lintas lumpuh total,” ujarnya dikutip FokusRiau.Com dari tribunpekanbaru.
Selain itu, petugas sudah ditempatkan di lokasi penyeberangan kapal kayu di Simpang Kualo. Aktivitas penyeberangan menggunakan jasa kapal pompong sudah berjalan sejak pekan lalu.
Masyarakat lebih memilih menggunakan kapal kayu untuk menghindari banjir Jalintim Kilometer 83. Petugas membantu warga yang ingin naik kapal dengan sepeda motor, baik dari Pangkalan Kerinci ke Desa Kemang dan sebaliknya.
“Saya mengimbau masyarakat berhati hati saat melewati genangan air. Patuhi rambu lalu lintas dan ikuti petunjuk petugas yang di lapangan,” tukasnya. (bsh)