Pekanbaru Banjir, Ribuan Warga Terdampak

Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho meninjau rumah warga di sekitar pinggian Sungai Siak. (Foto: Istimewa)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Banjir melanda sejumlah wilayah di Pekanbaru, Riau sejak Senin (3/3/2025) lalu. Selain kawasan Rumbai, banjir juga merendam Kecamatan Limapuluh dan Payung Sekaki. Ribuan warga kini terdampak banjir.

Di Kecamatan Rumbai, ratusan kepala keluarga terendam akibat meluapnya Sungai Siak. Banyak warga harus mengungsi ke tenda pengungsian yang sudah didirikan pemerintah.

Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho kala meninjau lokasi banjir mengatakan, pihaknya bersama Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) III, Syauqiyatul Afnani Rangkuti didampingi sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) sudah melakukan penanganan.

“Kami turun langsung bersama Kepala BWSS III. Harapannya ini menjadi kolaborasi pemerintah pusat, provinsi dan kota untuk penanganan banjir,” kata Agung.

Dikatakan, perlu normalisasi dan pembuatan pintu air di Sungai Siak, untuk menahan luapan debit air sungai yang membanjiri rumah masyarakat.

Sementara itu, di Kecamatan Limapuluh, banjir juga merendam pemukiman warga di Kelurahan Tanjung Rhu dan Tanjung Medang. Sekitar 550 kepala keluarga terdampak.

Kini, mereka terpaksa meninggalkan rumah dan mengungsi ke sejumlah ruko kosong. Selain itu, ada juga masyarakat yang mengungsi di ruang kelas SDN 07 Pekanbaru.

“Kami dan Polsek Limapuluh sudah mempersiapkan dapur umum bersama untuk menyediakan makanan bagi warga,” kata Wakil Walikota Pekanbaru, Markarius Anwar kala sela meninjau banjir, Rabu (5/3/2025).

Menurutnya, banjir juga terjadi di Kelurahan Tirta Siak, Kecamatan Payung Sekaki. Tim BPBD Pekanbaru sudah menyiapkan perahu karet untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir.

Ditambahkan, tim di lapangan sudah menyiapkan sejumlah tenda pengungsian. Jumlah warga terdampak banjir mencapai 500 KK. Ketinggian banjir mencapai semeter lebih. Proses evakuasi dilakukan untuk memastikan tidak ada warga jadi korban dalam banjir itu.

“Kami sudah siapkan tiga posko pengungsian. Ada rumah warga yang dipersilahkan untuk jadi tempat pengungsian sementara,” ujarnya.

Proses pendataan warga terdampak banjir terus berjalan seiring kesiapan logistik untuk menunjang dapur umum.

“Dapur umum ini untuk berbuka dan sahur, bagi warga terdampak banjir. Kita minta dinas terkait pastikan dapur umum bagi warga terdampak banjir,” tukasnya. (ant/bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *