Soal PHK Terbanyak di Indonesia, Riau Urutan Kedua

Ilustrasi. Riau menempati urutan kedua jumlah PHK terbanyak di Indonesia. (Foto: Blomberg)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tengah melanda Indonesia, termasuk Riau. Sampai Februari 2025, Riau menempati peringkat kedua tertinggi jumlah PHK di Indonesia.

Kenaikan jumlah PHK terjadi akibat PHK massal yang berlangsung di PT Sambu Group, perusahaan pengolahan kelapa yang beroperasi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Kementerian Ketenagakerjaan RI mencatat, Januari 2025 di Riau terjadi 323 kasus PHK. Jumlah itu meningkat tajam Februari 2025 menjadi 3.530 kasus. Dengan demikian, total PHK di Riau selama dua bulan pertama 2025 sudah mencapai 3.853 kasus.

Jumlah itu menempatkan Riau di posisi kedua setelah Jawa Tengah dengan 10.677 kasus PHK pada periode sama.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Riau, Boby Rahmat mengatakan, PHK massal di PT Sambu Group menjadi faktor utama meningkatnya jumlah korban PHK di Riau.

“Sebagian besar kasus PHK yang tercatat berasal dari sektor industri pengolahan kelapa di Inhil, khususnya PT Sambu Group. Ini menjadi perhatian serius bagi kami,” ujar Boby, Senin (7/4/2025) di Pekanbaru.

Namun, ada informasi yang menyebut bahwa sebagian pekerja yang sebelumnya di-PHK oleh PT Sambu Group akan dipekerjakan kembali. Meski demikian, Dinas Tenaga Kerja Riau masih belum menerima data resmi mengenai jumlah pasti pekerja yang akan direkrut kembali.

“Kami mendengar kabar mengenai rekrutmen ulang bagi sejumlah pekerja yang sebelumnya terkena PHK. Namun, kami masih menunggu data resmi dari pihak perusahaan untuk memastikan jumlahnya,” ujarnya.

Sebagai informasi, PT Sambu Group merupakan salah satu perusahaan terbesar untuk sektor industri kelapa dengan ribuan pekerja lokal yang bekerja di perusahaan ini. PHK massal yang terjadi telah menimbulkan kekhawatiran sosial dan ekonomi di kalangan masyarakat Inhil.

Pemprov Riau terus berkoordinasi dengan perusahaan dan instansi terkait untuk memastikan hak-hak pekerja terlindungi serta mencari solusi terbaik bagi keberlanjutan ekonomi daerah. (tpc/bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *