SIAK, FOKUSRIAU.COM-Kantor Wilayah Kementerian Keuangan mengapresiasi penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Siak yang dinilai sangat baik dan sesuai progres.
Meski demikian, Siak kini justru dihadapkan dengan persoalan pemotongan dana Transfer Keuangan Daerah (TKD) sebesar Rp330 miliar dari pemerintah pusat.
“Pemotongan TKD ini justru menambah beban fiskal daerah,” kata Bupati Siak, Dr. Afni Zulkifli, saat bertemu Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Riau, Heni Kartikawati dan Kepala KPPN Pekanbaru Tri Widiyono di Siak, Selasa (9/12/202).
Dikatakan, Siak merupakan wilayah dengan kawasan hutan luas, namun hanya menerima Dana Bagi Hasil (DBH) sekitar Rp7,72 miliar per tahun.
Menurutnya, angka itu tidak sebanding dengan kontribusi ekologis daerah dan kebutuhan pembangunan masyarakat.
Pada pertemuan itu, Bupati Afni menegaskan, Pemkab Siak selalu menyalurkan dana transfer daerah tepat waktu.
“Begitu dana masuk pagi, siangnya sudah keluar. Tidak ada yang kami tahan,” katanya.
Ia menyebut, keterlambatan transfer dari pusat kerap menimbulkan persepsi negatif kepada kepala daerah. Sehingga, terkait hal ini kepada daerah selalu dalam posisi terfitnah.
Afni juga mempertanyakan landasan atau formula yang digunakan pemerintah pusat hingga melakukan pemotongan TKD dalam jumlah besar.
“Informasi formulasi pemotongan TKD itu penting sebagai bahan evaluasi, terutama bagi saya yang baru menjabat sebagai kepala daerah,” ungkapnya
Afni juga menyinggung pesan yang ia tangkap dari kebijakan tersebut, yaitu dorongan agar daerah meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Namun menurutnya, ruang peningkatan pajak daerah sangat terbatas. “Tidak mungkin kita menaikkan pajak restoran dan sebagainya yang bisa memberatkan masyarakat,” ujarnya.
Meski menghadapi tekanan fiskal, Afni menyampaikan apresiasi atas penilaian positif dari Kanwil Kemenkeu terhadap penyerapan anggaran Siak.
Dia menilai, pengakuan tersebut menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam tata kelola keuangan.
Afni menegaskan, Pemkab Siak akan terus berupaya menjaga pelayanan publik tetap optimal. “Kami berdiskusi banyak hal terkait tantangan yang dihadapi. InsyaAllah Siak kuat, dan kami optimis tetap maksimal melayani rakyat,” tukasnya. (bsh)
