Tuntut Keadilan Untuk Christopher, Mahasiswa Riau Minta DPRD Usut Kasus Bullying di Inhu

Ilustrasi. Mahasiswa dan masyarakat demo di gedung DPRD Riau. (Foto: AI)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Tiga bulan sudah keluarga Christopher Butarbutar, pelajar SD di Indragiri Hulu, Riau menanti kepastian hukum atas kematian anak mereka.

Christopher diduga menjadi korban bullying hingga meninggal, namun kasusnya kemudian dihentikan kepolisian dengan alasan penyebab kematian akibat usus buntu, bukan tindakan kekerasan.

Kekecewaan pihak keluarga itupun kini dibawa ke Pekanbaru. Puluhan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Kepedulian Masyarakat Riau, Selasa (19/8/2025) mendatangi Gedung DPRD Riau.

Mereka meminta dan menuntut keadilan yang tak kunjung datang.

“Kami melihat ada luka lebam dan memar di tubuh Christopher. Tapi polisi justru menutup kasus ini dengan SP3. Ini jelas mencederai rasa keadilan,” tegas Arifin, koordinator aksi dalam orasinya.

Massa mendesak DPRD Riau mencopot kepala sekolah, membentuk Perda pencegahan bullying dan memanggil Kapolres Inhu untuk memberi penjelasan terbuka dan transparan.

Mereka juga menuntut peran aktif KPAI, Ombudsmand dan peningkatan anggaran perlindungan anak.

“Kalau tuntutan ini diabaikan, kami akan kembali turun ke jalan dengan aksi yang lebih besar pada 26 Agustus. Bahkan kami akan melakukan aksi tabur bunga untuk mengenang Christopher,” ujar Arifin. (bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *