PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Forum LSM Riau Bersatu menggelar dialog kebangsaan bertema “Membedah Perkebunan Sawit dalam Kawasan Hutan Ditinjau dari Perpres No 5 Tahun 2025 dan Keberadaan PT Agrinas”, Kamis (4/12/2025) di Hotel Pangeran Pekanbaru.
Dialog menghadirkan tokoh masyarakat Riau, aktivis dan praktisi lingkungan untuk membahas maraknya pembukaan kebun sawit di kawasan hutan.
Ketua panitia, Rahmat Pangabean mengatakan, dialog ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap kondisi lingkungan Riau yang semakin mengkhawatirkan.
Ditegaskan, kegiatan digelar murni atas inisiatif lembaga tanpa dukungan dana pemerintah. “Hutan dibabat dan diganti hamparan sawit. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan,” ujarnya.
Ketua Forum LSM Riau Bersatu, Robert Hendrico SH juga menyoroti perusahaan perkebunan dan kehutanan yang dinilai membuka lahan jauh melebihi izin.
Ia mendesak pemerintah menindak tegas dan mencabut izin perusahaan yang melanggar regulasi, terutama prizinan. “Ketika perusahaan mendapat izin 5.000 hektare tetapi membuka puluhan ribu, maka harus ditertibkan. Pemerintah harus bertanggung jawab,” kata Robert.
Mayjen TNI (Purn) Prihadi Agus Rianto saat membuka dialog menyesalkan rendahnya kehadiran pejabat daerah dalam forum tersebut.
Meski begitu, ia mengapresiasi langkah penyelenggara mengangkat isu lingkungan yang dinilai krusial bagi masa depan Riau.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi dialog yang menghadirkan pembicara Fauzi Kadir SH MS, Mayjen (Purn) Prihadi Agus Rianto, Polda Riau dan aktivis lingkungan sekaligus wartawan senior, Abdul Aziz.
Para narasumber membahas persoalan sawit dalam kawasan hutan, dampaknya terhadap lingkungan, serta penguatan regulasi pemerintah.
Dialog ini diharapkan dapat menjadi dorongan bagi pemerintah dan pihak terkait untuk memperketat pengawasan serta menegakkan aturan pengelolaan kawasan hutan di Riau. (bsh)




