SIAK, FOKUSRIAU.COM-Tujuh kecamatan di Kabupaten Siak, Riau sampai Senin(22/12/2025) masih terendam banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat, masih banyak warga terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD Siak, Novendra Kasmara mengatakan, banjir dipicu tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir.
Air pasang dan tersumbatnya parit serta kanal di sejumlah wilayah turut menjadi pemicu datangnya banjir.
“Dari hasil pemantauan Pusdalops BPBD, banjir kini masih melanda tujuh kecamatan. Secara umum kondisinya mulai berangsur surut, namun penanganan masih terus kami lakukan,” kata Novendra.
Ketujuh kecamatan terdampak banjir adalah Sungai Mandau, Mempura, Siak, Sungai Apit, Koto Gasib, Kandis dan Pusako.
Di Sungai Mandau, banjir melanda Kampung Teluk Lancang, Sei Selodang dan Muara Kelantan.
Sementara di Mempura, banjir melanda Kampung Benteng Hulu, Dusun Sehati dan sekarang sudah memasuki hari ke-8. Genangan air memang mulai berkurang dan hanya tersisa di halaman rumah serta akses jalan kebun warga.
Sementara di Kecamatan Siak, banjir di Kampung Rawang Air Putih, RT 3 RW 2 Dusun 2, juga telah berangsur surut. “Alat berat dari pihak perusahaan telah mulai melakukan pembersihan kanal untuk mempercepat surutnya genangan,” ujarnya.
Untuk wilayah Sungai Apit, banjir masih menggenangi sekolah dan sejumlah rumah warga di Kampung Mengkapan, Km 9 RT 10 Jalan Duku, dengan ketinggian air sekitar 50 sentimeter akibat pasang air laut.
“Warga di wilayah ini masih bertahan di rumah masing-masing dan belum dilakukan pembersihan sungai,” ujarnya.
Sedangkan di Koto Gasib, banjir terjadi di Dusun Segintil, Kampung Teluk Rimba.
Kemudian di Kandis, banjir di Kampung Pencing Bekulo pada hari ke-8 dilaporkan berkurang. Saat ini tersisa lima rumah yang masih tergenang. “Warga memilih bertahan di rumah masing-masing tanpa mengungsi,” katanya.
Sementara di Pusako, banjir di Kampung Dosan, Jalan Siak–Buton RT 5 dan RT 6 RW 03, menyebabkan warga mengungsi ke tenda BPBD. Jumlah pengungsi tercatat 88 orang, terdiri dari Lansia, dewasa, anak sekolah, Balita, ibu hamil dan bayi.
Kata Novendra, BPBD Siak bersama pemerintah daerah dan unsur terkait terus melakukan penanganan darurat, mulai dari pemantauan lapangan, pendirian tenda pengungsian, penyediaan air bersih hingga dapur umum. (trp/bsh)




