Banner Bupati Siak

Dukung Ketahanan Energi, PHR Akselerasi 386 Sumur Siap Konstruksi

Lokasi sumur minyak PHR di Zona Rokan yang mendukung ketahanan energi naional. (Foto: Istimewa)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil mengakselerasi 386 sumur berstatus Ready For Construction (RFC) di Zona Rokan.

Pencapaian ini bukan sekadar angka, melainkan fondasi krusial yang dilakukan berkat upaya tim Land Matter and Formalities Regional 1 Sumatera dalam memastikan ketersediaan lahan tepat waktu, aman secara legal dan siap mendukung target produksi migas nasional.

Tim pertanahan PHR menjadi garda terdepan dalam mengatasi kompleksitas pembebasan lahan dan perizinan.

Dengan pendekatan terstruktur dan solutif, PHR berhasil menuntaskan berbagai tantangan yang tercermin dalam capaian signifikan.

Hasilnya, 180 sumur berhasil ditajak usai memperoleh status RFC. Kemudian 70 sumur berada dalam kawasan hutan, namun telah mendapatkan Surat Keputusan Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (SK PPKH) tahun 2024.

Keberhasilan ini disertai dengan penyelesaian hak-hak pihak ketiga secara damai, transparan dan tuntas, sebagai wujud penghormatan terhadap masyarakat sekitar dan legalitas tata ruang.

Selanjutnya 62 sumur berhasil dilakukan pengadaan lahan melalui mekanisme Land Indemnification, sesuai SK Kepala SKK Migas No. 15 Tahun 2020.

Proses ini berjalan efektif berkat dukungan appraisal independen dan dokumentasi yang akuntabel. Sedangkan 81 sumur lainnya merupakan aset BMN Hulu Migas yang sebelumnya menghadapi tantangan perambahan.

Pencapaian lebih dari 100 sumur RFC dalam satu triwulan jarang terjadi dalam skala penyediaan akses lahan untuk hulu migas di Indonesia.

Status RFC memastikan seluruh prasyarat dasar telah terpenuhi, yakni lahan clear and clean, perizinan lengkap (termasuk SK PPKH untuk kawasan hutan) dan dokumen teknis administratif rampung.

“Dengan demikian, tim konstruksi dan drilling bisa segera memulai pekerjaan di lapangan untuk pembangunan akses jalan, lokasi wellpad hingga pengeboran,” kata Sr Manager Land Matters & Formalities, Agung Prasetya dalam keterangan tertulisnya kepada FokusRiau.Com, Kamis (21/5/2025).

Agung menjelaskan, setiap sumur RFC adalah potensi tambahan produksi. Dengan 180 sumur sudah ditajak dari total 386 yang siap konstruksi, artinya produksi migas sudah bisa mulai mengalir dari sebagian besar sumur tersebut dan kontribusi langsung terhadap target nasional lifting minyak dan gas.

“Pencapaian RFC ini bukan sekadar angka, melainkan bukti konkret bahwa tahapan eksplorasi dan eksploitasi migas bisa berjalan lancar karena faktor lahan yang tuntas lebih awal. Dengan RFC, rig sudah bisa masuk, konstruksi dan pengeboran langsung bisa jalan,” ujarnya.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Riau, Embiyarman S.Hut.T., MP menyampaikan apresiasi atas upaya dan pencapaian PHR.

“Percepatan tim PHR dalam memproses penggunaan kawasan hutan dan penyelesaian dengan kelompok masyarakat di sekitar kawasan hutan yang minim konflik layak di apresiasi,” ujarnya. (bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *