Garuda di Ambang Kebangkrutan, Berikut 11 Maskapai Indonesia yang Duluan Bangkrut

Merpati airlines merupakan salah satu maskapai di Indonesia yang mengalami kebangkrutan. (Foto: Kompas.com)

Bali Air
Meskipun mengambil nama Bali, Bali Air sejatinya merupakan sebuah maskapai penerbangan yang berbasis di Jakarta. Perusahaan ini juga bukan dimiliki orang Bali, melainkan Jarry Albert yang berasal dari Manado yang tak lain juga merupakan pemilik Bouraq Airlines.

Perusahaan penerbangan ini berdiri tahun 1973, namun sejak februari 2007 operasinya telah dihentikan.

Jatayu Airline
Jatayu Gelang Sejahtera atau lebih dikenal sebagai Jatayu Airlines adalah sebuah maskapai penerbangan yang berbasis di Jakarta. Jatayu didirikan tahun 2000 dan pernah mengoperasikan penerbangan domestik dan internasional.

Pendirinya adalah seorang pengusaha asal Yogyakarta, Suntinah dengan penerbangan pertamanya rute Jakarta-Yogyakarta. Belakangan, pemiliknya beralih kepada Wiryanto Lie.

Selain didera masalah keuangan, izin operasi maskapai ini kemudian dicabut Kementerian Perhubungan tahun 2007 karena dinilai tidak memenuhi aspek keamanan.

Awair Airline
Awair merupakan kepanjangan dari Air Wagon Internasional. Maskapai ini didirikan tahun 2000 oleh Abdurrahman Wahid yang merupakan Presiden RI ke-4. Maskapai ini tak benar-benar bangkrut, karena operasinya diambil alih maskapai asal Malaysia, Air Asia.

Star Air
Star Air adalah maskapai udara yang berdiri tahun 2000, masa di mana maskapai swasta di Indonesia bermunculan setelah pemerintah mencanangkan deregulasi penerbangan di Indonesia. Belakangan, izin dari Star Air dicabut Kementerian Perhubungan tahun 2005, sehingga operasional maskapai ini kemudian berhenti total.

Linus Airways
Linus Airways merupakan salah satu maskapai yang berfokus pada penerbangan regional, terutama melayani rute penengangan antar-pulau Sumatera.

Kota-kota yang dilayani maskapai ini adalah Pekanbaru, Medan, Semarang, Palembang, Batam dan Bandung. Linus merupakan kependekan dari Lintasan Nusantara. Perusahaan ini berdiri tahun 2004, namun 2008 operasinya dihentikan. (*)


Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: Kompas.com

Exit mobile version