PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Nasib salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau, PT Perusahaan Investasi Riau (PIR) kini mengenaskan. Tak hanya merumahkan pegawainya, rekening perusahaan juga telah diblokir sebab tunggakan pajak yang belum diselesaikan.
Kini, seluruh aktivitas perusahaan berhenti dan hutang besar kepada kementerian tak mampu dilunasi.
Melihat kondisi ini, Anggota Komisi III DPRD Riau, Abdullah meminta Gubernur Abdul Wahid segera mengambil tindakan sebelum kondisinya semakin parah dan berdampak luas.
Abdullah juga mendesak gubernur bersama jajarannya segera mengambil langkah strategis dalam menyelamatkan PIR dari potensi kolaps.
Dikatakan, PT PIR masih bisa diselamatkan, asalkan ada langkah konkret, transparan dan terkoordinasi antara pemerintah, manajemen PT PIR dan seluruh pihak berkepentingan.
Saat ini, PT PIR masih memiliki peran penting dalam mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Karena itu, upaya penyelamatan harus menjadi prioritas.
“Saya sarankan gubernur segera membentuk tim penyelamatan PT PIR. Jangan sampai BUMD ini benar-benar kolaps,” kata Abdullah kepada wartawan, Senin (3/11/2025) di Pekanbaru.
Diusulkan, gubernur membentuk tim khusus terdiri dari para ahli dan pihak terkait, untuk merumuskan strategi penyelamatan PT PIR.
Tim ini diharapkan mampu melakukan audit menyeluruh serta negosiasi ulang terhadap berbagai persoalan yang membelit perusahaan.
Beberapa pihak yang disebut memiliki keterkaitan dengan masalah PT PIR adalah PT Riau Andalan Lestari (RAL), Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan perusahaan trader batubara yang pernah menjalin kerja sama.
“Jika masalah-masalah ini tidak dibereskan, PT PIR akan sulit melakukan pemulihan atau fight back,” tukasnya. (trp/bsh)



