Banner Bupati Siak

Tokopedia dan TikTok Shop Telah Terintegrasi

Tokopedia dan TikTok Shop kini telah terintegrasi melalui platform seller center. (Foto: Antara)

JAKARTA, FOKUSRIAU.COM-Tokopedia dan TikTok Shop kini telah terintegrasi melalui platform seller center. Prosesnya terus bergulir sejak awal 2025.

Meski digadang-gadang bakal mempermudah operasional seller lewat satu dashboard terpadu, proses transisi ini memunculkan beragam respons di kalangan pelaku usaha.

Banner Bupati Siak

Head of Communications Tokopedia dan TikTok E-commerce, Aditia Grasio mengatakan, banyak informasi keliru yang beredar soal integrasi ini.

“Seller nggak wajib punya toko di dua platform, nggak harus bikin konten video TikTok dan COD bisa dinonaktifkan kapan saja. Pembayaran juga tetap bisa cepat lewat opsi express,” ujar Aditia saat media interview, Kamis (12/6/2025) di Jakarta.

Dikatakan, integrasi sudah dikenalkan sejak awal tahun dan mulai dibuka untuk seluruh seller sejak 8 April 2025. Mulai 9 Juni lalu, sejumlah fitur lama mulai dibatasi untuk mendorong seller pindah ke sistem baru.

“Kami paham perubahan itu berat, tapi kami juga sediakan support untuk bantu proses transisinya,” katanya.

Sebagian pelaku usaha menyambut positif integrasi ini. Avi Rahajeng, Manager E-commerce Casio Gallery, bilang transisi berjalan lancar dan efisien karena hanya perlu mengelola satu dashboard.

“Jangkauan pelanggan juga makin luas, apalagi sekarang bisa aktif di dua platform sekaligus,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Tania dari brand Unerd. Menurutnya, fitur sinkronisasi stok otomatis membantu menghindari risiko double order.

“Awalnya sempat khawatir, tapi ternyata setelah integrasi semuanya jalan mulus. Dari segi efisiensi sangat terasa,” ucapnya.

Namun, tidak semua seller langsung merasa nyaman. Beberapa pelaku usaha masih menyesuaikan diri dengan tampilan antarmuka baru dan perubahan sistem yang terasa mendadak. Tokopedia mengaku memahami hal tersebut dan menegaskan komitmennya memberi dukungan teknis serta edukasi.

Terkait regulasi, Aditia memastikan proses integrasi sudah diberitahukan ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan pihaknya mengikuti arahan, termasuk larangan praktik bundling.

“Kami terbuka terhadap semua masukan, dan yang terpenting seller tetap punya kontrol penuh atas bisnisnya,” tukasnya. (bsh)

Sumber: Kontan.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *