Wira sudah mencoba melakukan beberapa kali pemesanan, tapi belum pernah menerima pesanan tersebut. Misalnya, 26 Juni 2020 dia memesan 150 gram dan 8 Juli 2020 seberat 50 gram.
“Saya sudah coba menghubungi Ginceu Iluva, tapi tidak ada respons. Informasinya pemiliknya berada di Jakarta,” ulas Wira.
Wira tergiur jual beli logam mulia sebanyak itu, karena pada transaki sebelumnya tidak ada kendala dan berjalan normal. Saat itu, dari waktu pemesanan paling lama hanya dua pekan emas Antam yang dipesan sudah sampai di tangannya.
“Ginceu Iluva ini langganan saya. Namun akhir-akhir ini mulai tidak jelas. Pesanan sebanyak 200 gram belum juga dikirim,” urainya.
Menurutnya, belanja di akun tersebut ia mendapatkan harga yang lebih murah. Misalnya dengan berat 50 gram, emas antam hanya dihargai sebesar Rp30,5 juta. “Ya, saya harap pelakunya segera ditangkap sebelum korbannya makin banyak,” tandasnya.
Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Sunarto membenarkan adanya laporan tersebut. “Benar, ada tiga korban telah melapor dan kita proses sesuai aturan yang berlaku,” ujar Sunarto. (*)
Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: Merdeka.com