PJS Riau Imbau Jurnalis Utamakan Etika dan Berita Berimbang

Ilustrasi. PJS Riau minta jurnalis kedepankan etika dan berita berimbang. (Foto: Istimewa)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Media massa memiliki peran vital sebagai pilar demokrasi yang tak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menjalankan fungsi kontrol sosial bagi masyarakat.

Melalui fungsinya, media bertugas mengawasi, mengkritisi, sekaligus mengevaluasi berbagai kebijakan pemerintah dan dinamika kehidupan sosial, demi kepentingan publik yang lebih luas.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Riau, Ir. Yanto Budiman Situmeang menegaskan, peran jurnalis sebagai penyambung informasi antara pemerintah dan masyarakat harus dilandasi prinsip-prinsip jurnalisme yang berimbang.

“Tugas jurnalis adalah menyampaikan informasi, termasuk kritik terhadap suatu kebijakan, dengan tetap mengedepankan keberimbangan dalam pemberitaan,” ungkap Yanto kepada wartawan, Jumat (4/7/2025).

Diingatkan, berita yang disajikan tidak boleh memihak atau menimbulkan kerugian pada salah satu pihak.

Contoh terkini, menurut Wakil Pemimpin Umum Berazam.com adalah pemberitaan seputar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bumi Siak Pusako (BSP) yang digelar di Novotel Pekanbaru pada Senin (30/6/2025).

Dalam rapat tersebut, terungkap PT BSP mengalami kerugian senilai 14,7 juta USD atau sekitar Rp238 miliar. Penyebabnya karena alasan teknis, pembekuan minyak di pipa penyeluran.

“Informasi ini tentu penting untuk publik. Namun, pemberitaan yang muncul di sejumlah media cenderung negatif dan menyudutkan tanpa menghadirkan pernyataan dari pihak perusahaan. Ini yang menjadi catatan,” jelasnya.

Menurut Yanto, etika jurnalistik mengharuskan media untuk memberi ruang kepada semua pihak, termasuk manajemen PT BSP, guna menyampaikan klarifikasi atau penjelasan dengan cara wawancara.

Dengan begitu, publik bisa mendapatkan informasi secara utuh dan objektif.

Di akhir pernyataannya, Yanto mengajak seluruh insan pers untuk tetap berpegang pada kaidah jurnalistik yang mengedepankan keberimbangan, akurasi, dan tanggung jawab moral kepada masyarakat.

“Media yang sehat adalah media yang mampu menjaga integritasnya dalam menyajikan informasi. Kritik itu penting, tapi harus tetap adil dan berimbang,” ujarnya sembari mengajak jurnalis bersikap profesional. (bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *