KAMPAR, FOKUSRIAU.COM-Warga Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau berinisiatif menggalang donasi, untuk membangun ruang belajar tambahan di SDN 002 secara swadaya.
Saat ini, minimnya perhatian Pemkab Kampar terhadap fasilitas pendidikan dan sekolah terlihat dari masih banyaknya sekolah yang kekurangan ruang belajar. Salah satunya di SDN 002 Desa Tanjung.
Sutomi, tokoh masyarakat Desa Tanjung yang ikut menginisiasi pembangunan ruang belajar menyatakan, para murid masih membutuhkan tambahan ruang belajar.
“Kita kasihan melihat murid SDN 002 yang masih kekurangan ruang belajar. Sekarang mereka terpaksa belajar di musala,” ungkap Sutomi, Selasa (16/9/2025) malam.
Dijelaskan, gerakan penggalangan donasi ini berasal dari para alumni SDN 002 Tanjung. Sejak donasi dibuka, uang yang terkumpul mencapai sekitar Rp 15 juta.
Selain uang, ada juga warga yang menyumbang material seperti semen dan pasir. Pembangunan ruang belajar telah dimulai dengan peletakan batu pertama yang diadakan pada hari yang sama.
Peletakan batu pertama dihadiri Kepala Desa Tanjung, Nasrullah, Sekcam Koto Kampar Hulu, Bhabinkamtibmas dan para guru.
“Tadi pagi kami melakukan peletakan batu pertama. Mudah-mudahan, dengan gotong royong ini ruang belajar anak-anak dapat kita bangun,” ujar Sutomi, yang merupakan mantan Kepala Desa Tanjung.
Sutomi menegaskan, pihaknya tidak bermaksud menyudutkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar.
Menurutnya, penggalangan donasi ini murni merupakan inisiatif warga yang pernah bersekolah di SDN 002 Tanjung.
“Kami tidak ada maksud untuk memojokkan pemerintah. Ini murni inisiatif kami para alumni,” katanya.
Disebutkan, beberapa waktu lalu Pemkab Kampar telah memberikan bantuan satu ruang belajar setelah viralnya berita mengenai anak-anak SDN 002 Tanjung yang belajar di bekas toilet.
“Pemerintah kemarin sudah bantu satu lokal. Dulu kan anak-anak sempat belajar di bekas toilet, sekarang sudah ada ruang belajar. Tapi, masih kurang karena banyak anak yang bersekolah di sini, jadi sekarang belajarnya di musala,” ulas Sutomi.
Kepala Dinas Pendidikan Kampar, Aidil saat coba dikonfirmasi hingga saat ini belum ada respons dari Aidil. Pembangunan ruang belajar sekolah negeri merupakan tanggung jawab pemerintah.
Namun, di tengah kebutuhan ruang belajar yang mendesak, Pemkab Kampar justru lebih memprioritaskan penataan taman di Kota Bangkinang, ibu kota Kabupaten Kampar dengan anggaran mencapai Rp 3,8 miliar. (bsh)
sumber: kompas.com