SF Hariyanto dan Muhammad Nasir Berebut Dukungan PKS?

SF Hariyanto dan M Nasir. (Foto: Istimewa)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Pertarungan bakal calon memperoleh dukungan partai politik jelang pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri), 27 November kian panas. Berbagai manuver gencar dilakukan.

Para calon dan tim lobinya, sekarang lebih sering berada di Jakarta untuk bergerilya menemui para tokoh penting maupun ketua umum partai. Tentunya, mereka datang tak sekedar dengan tangan kosong.

Alhasil, sejumlah rekomendasi partai mulai bertebaran kepada para calon sebagai modal membangun koalisi yang kokoh.

Terlepas dari itu semua, kini yang tengah hangat dibicarakan di masyarakat Riau adalah arah politik PKS di Pilgubri.

Apalagi, setelah sebelumnya PKS berencana mengumumkan dukungan terhadap calonnya, namun mendadak pengumuman tersebut diundur. Bahkan, belakangan masuk nama baru sebagai bakal calon. Dia adalah Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto.

Sebelumnya, masyarakat sudah memprediksi dukungan PKS akan jatuh kepada mantan Gubernur Riau Syamsuar-Mawardi atau Edy Natar Nasution-Sofyan Siroj. Namun setelah nama SF Hariyanto masuk bursa PKS, prediksi itupun kini buyar.

Belakangan, muncul isu PKS tergoda untuk berkoalisi dengan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Muhammad Nasir yang sudah mengantongi dukungan partainya.

PKS kini memiiki 10 kursi di DPRD Riau dan urutan ketiga kursi terbanyak, setelah PDI P dan Golkar. Sementara untuk mengusung pasangan calon, dalam aturan KPU mensyaratkan dukungan 20 persen dari kursi DPRD Riau yang berjumlah 65 kursi. Artinya, butuh 13 kursi untuk bisa mengusung pasangan calon.

Karena itu, tak heran bila banyak calon mengharap dukungan PKS, termasuk Syamsuar yang kini sudah mengantongi mandat Partai Golkar.

“Kita masih terus berkomunikasi dan berharap koalisi Golkar PKS terwujud, yakni Syamsuar-Mawardi,” ujar Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Bappilu Golkar Riau, Ikhsan.

Di sisi lain, potensi SF Hariyanto untuk merebut dukungan PKS sebagai kendaraan politiknya maju di Pilgubri cukup besar. Begitu juga dengan potensi Muhammad Nasir untuk menerima dukungan PKS.

Ini merujuk kepada Pilkada Pekanbaru yang sepakat membentuk koalisi Demokrat-PKS dan mengusung pasangan Agung Nugroho-Markarius.

Meski saat ini dinamika politik jelang Pilgubi masih dinamis dan cair, namun kejutan-kejutan ke depan sangat bisa terjadi. Apalagi, lobi-lobi politik masih terus berlangsung di tingkat DPP.

Begitu juga dengan peluang SF Hariyanto dan Nasir untuk meraih dukungan PKS masih sangat terbuka lebar. Apalagi, SF Hariyanto dan Nasir memiliki dukungan finansial dan jaringan yang sangat kuat, tentu akan menjadi godaan bagi partai dan memutuskan mendukungnya. (bsh)

Exit mobile version