Kelas Tatap Muka Ditambah, Walikota Firdaus: Jangan Berkerumun Jemput Anak

Murid SD belajar saat sekolah tatap muka dimulai. (Foto: Republika)

PEKANBARU-Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru mulai menambah jumlah kelas belajar tatap muka. Namun demikian, Walikota Dr Firdaus MT mengingatkan para orang tua untuk tidak membuat kerumunan saat menjemput anak pulang sekolah.

“Jangan berkerumun saat penjemputan. Baik orangtua maupun peserta didik,” kata Firdaus, Selasa (23/3/2021).

Dikatakan, sekolah harus menyediakan tempat khusus bagi peserta didik selama menunggu penjemputan. Peserta didik juga harus tetap menjaga jarak selama berada di sekolah. Saat ini, semua SMP negeri di Pekanbaru sudah menggelar belajar tatap muka. Mereka yang belajar tatap muka mulai kelas VII sampai kelas IX. Sedangkan SD negeri hanya kelas I dan kelas VI saja.

“Kita sengaja pilih peserta didik kelas I dan kelas VII karena belum mengenal sekolahnya, maka saat belajar tatap muka mereka bisa mengenal sekolahnya,” kata Firdaus.

Dikatakn, sampai saat ini belum ada peserta didik yang tertular Covid-19 selama belajar tatap muka. “Mereka juga harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan,” tukasnya.

50 Persen Sekolah
Sebelumnya, Pemko Pekanbaru hanya mengizinkan 50 persen sekolah di Pekanbaru untuk menggelar belajar tatap muka. “Kalau 14 hari ke depan belajar tatap muka tetap lancar, kita buka 50 persen lagi,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Ismardi Ilyas di Pekanbaru, beberapa waktu lalu.

Dikatakan, saat ini hanya 87 sekolah dasar negeri dan 36 SMP negeri di Pekanbaru yang melaksanakan uji coba belajar tatap muka. “Sebanyak 123 sekolah yang mulai melaksanakan tatap muka itu masih 50 persen dari total SD negeri dan SMP negeri yang ada di Pekanbaru,” katanya.

Seluruh sekolah yang melaksanakan uji coba belajar tatap muka, berada di wilayah kecamatan zona kuning sebaran wabah COVID-19, sedangkan yang berlokasi di zona oranye tidak ada yang buka sama sekali. “Itu pun siswa yang ke sekolah adalah anak-anak yang duduk di kelas akhir yakni kelas VI SD dan kelas IX, karena menyikapi persiapan ujian kelulusan,” katanya.

Ditambahkan, tiap anak hanya diberi waktu sekolah tatap muka dua kali dalam sepekan guna membahas materi pelajaran yang dianggap sulit selama dilakukan lewat pembelajaran jarak jauh (PJJ). “Sekalian juga memberikan tugas-tugas untuk dibahas di rumah,” katanya. (*)

Sumber: Antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *