PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Sebanyak 3.692 titik api mengurung Sumatera, Selasa (17/10/2023). Jumlah tersebut meningkat signifikan dibanding sebelumnya. Meningkatkan titik panas berdampak pada sebagian besar wilayah di Riau diselimuti kabut asap.
Tak hanya pagi hari, siang dan sore kabut asap masih terlihat cukup tebal.
Forecaster On Duty Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Sanya Gautami mengatakan, satelit mendeteksi sebaran asap dan titik panas di Riau. Besar kemungkinan, kabut yang terdeteksi di wilayah Pekanbaru pagi hari merupakan asap.
“Besar kemungkinan, kekaburan udara yang terdeteksi di wilayah Pekanbaru merupakan campuran dari uap air dan partikel kering atau asap,” kata Sanya.
Dijelaskan, partikel itu berasal dari karhutla di Sumatera bagian selatan, termasuk di beberapa wilayah Riau, seperti Kabupaten Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Pelalawan.
“Mengingat arah angin masih didominasi dari arah selatan hingga barat daya, sehingga asap karhutla mengarah ke wilayah Riau bagian utara, termasuk wilayah Pekanbaru,” imbuhnya dikutip FokusRiau.Com dari Tribunpekanbaru.
Dari 3.692 titik panas yang terdeteksi di Sumatera, titik panas terbanyak masih berada di Sumatra Selatan dengan jumlah 2.734 titik.
Disusul Lampung sebanyak 404 titik, Bangka Belitung ada 219 titik, Jambi sebanyak 194 titik, kemudian Riau 86 titik, Sumatera barat 39 titik, Bengkulu 9 titik dan Kepulauan Riau sebanyak 7 titik.
Adapun 86 titik panas ada di Riau, semua tersebar di tiga wilayah, yakni Indragiri Hulu sebanyak 65, Indragiri Hilir 12 titik dan Pelalawan sebanyak 9 titik.
Dari jumlah itu, lima titik berada di level tinggi dan dipastikan memiliki aktivitas kebakaran hutan atau lahan.
Titik api itu tersebar tiga titik di Kabupaten Indragiri Hulu dan dua titik lagi di Indragiri Hilir, tepatnya di Kecamatan Kempas. Selebihnya berada di level rendah dan sedang. (bsh)