Kolom  

Bahagia Itu Sederhana

Sumartono Mulyodiharjo. (Foto: Istimewa)

Oleh : Dr. Sumartono Mulyodiharjo, S.Sos.,M.Si.,CPS.,CSES

SETIAP orang ketika ditanya apa yang diharapkan dalam hidup ini. Jawabannya sama yakni ingin bahagia dan ingin meraih kebahagiaan. Namun, mengapa tidak semua orang bahagia dan bergelimang dalam kebahagiaan.

Pertanyaan ini sangat mendalam, dan jawabannya bisa bervariasi tergantung pada perspektif individu, budaya, dan kondisi kehidupan. Meskipun banyak orang menginginkan kebahagiaan, ada beberapa alasan mengapa tidak semua orang mampu meraihnya atau merasa bahagia sepanjang waktu.

Perbedaan Persepsi tentang Kebahagiaan
Kebahagiaan adalah konsep yang subjektif dan bisa berarti hal yang berbeda bagi setiap orang. Bagi sebagian orang, kebahagiaan mungkin berkaitan dengan pencapaian materi, sementara bagi yang lain mungkin lebih kepada hubungan sosial, kesehatan mental, atau pencapaian pribadi.

Ketika harapan atau definisi kebahagiaan tidak tercapai sesuai dengan persepsi seseorang, perasaan tidak bahagia bisa muncul. Beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang terhadap kebahagiaan termasuk latar belakang budaya, pengalaman hidup, nilai-nilai pribadi, dan kondisi sosial-ekonomi.

Masing-masing orang memiliki persepsi tentang kebahagiaan. Bagi sebagian orang, kebahagiaan diukur dari pencapaian materi atau status sosial. Mereka mungkin merasa bahagia jika berhasil memperoleh kekayaan, kepemilikan rumah, mobil mewah, atau pekerjaan bergengsi.

Pencapaian materi ini sering kali dikaitkan dengan perasaan aman dan pengakuan dari masyarakat. Ada juga yang merasa bahagia ketika memiliki hubungan yang kuat dengan keluarga, teman, atau pasangan.

Koneksi sosial dianggap sebagai sumber utama kebahagiaan bagi mereka yang menilai pentingnya dukungan emosional dan kebersamaan dengan orang lain. Mereka percaya bahwa kebahagiaan sejati berasal dari berbagi kehidupan dengan orang-orang yang mereka cintai.

Ada juga yang berpersepsi, kebahagiaan berkaitan dengan kesejahteraan mental dan emosional. Seseorang merasa bahagia jika memiliki kesehatan mental yang stabil, perasaan damai, dan kontrol diri yang baik.

Keseimbangan dalam kehidupan dan kemampuan untuk mengelola stres adalah faktor utama bagi kita yang memandang kebahagiaan sebagai kedamaian batin.

Ada pula yang merasakan kebahagiaan dari pencapaian pribadi, seperti kemajuan dalam karier, pengembangan diri, atau pencapaian tujuan hidup. Bagi mereka, kebahagiaan bukan sekadar memiliki banyak materi atau hubungan sosial, tetapi juga tentang mencapai potensi terbaik dalam diri dan merasa puas dengan perjalanan hidup mereka.

Memaknai Bahagia dan Kebahagiaan

Hidup bahagia dimulai dari tindakan-tindakan kecil dan pola pikir yang sehat. Dengan melakukan hal-hal positif dan menghindari yang merugikan, kita bisa menjalani hidup yang lebih bermakna dan bahagia.

Memaknai hidup bahagia dan kebahagiaan adalah tentang bagaimana kita menemukan makna dalam setiap momen, baik yang indah maupun sulit.

Kebahagiaan adalah tentang menerima diri sendiri, mencintai orang lain, dan mensyukuri kehidupan yang kita miliki saat ini. Hidup bahagia bukanlah hal yang jauh, tetapi ada di setiap langkah yang kita jalani dengan penuh kesadaran.

Memaknai hidup bahagia dan kebahagiaan adalah proses memahami bahwa kebahagiaan bukan hanya tentang pencapaian besar, melainkan tentang bagaimana kita merespons hidup dengan rasa syukur, penerimaan, dan kesadaran penuh.

Beberapa cara yang dapat dijadikan rujukan untuk memaknai kebahagiaan ;
1). Kebahagiaan adalah proses, bukan tujuan. Hidup bahagia bukan berarti kita tidak pernah mengalami masalah, tetapi bagaimana kita memilih untuk menghadapi masalah tersebut. Kebahagiaan sejati ditemukan dalam perjalanan, bukan hanya di tujuan akhir.

2). Hidup bahagia berakar pada rasa syukur. Memaknai kebahagiaan dimulai dari menyadari betapa berharganya hal-hal kecil dalam hidup, kesehatan, keluarga, persahabatan, atau bahkan sekadar menikmati momen tenang. Rasa syukur membantu kita fokus pada apa yang kita miliki, bukan apa yang kita kurang atau tidak miliki.

3). Kebahagiaan berarti hidup sesuai nilai. Kita merasa paling bahagia ketika hidup sesuai dengan nilai dan prinsip yang kita yakini. Ketika apa yang kita lakukan selaras dengan siapa diri kita, kebahagiaan datang secara alami.

4). Kebahagiaan adalah pilihan. Kita tidak selalu bisa mengontrol apa yang terjadi, tetapi kita bisa memilih bagaimana meresponsnya. Memilih untuk fokus pada hal-hal positif dan mengubah tantangan menjadi peluang adalah kunci untuk memaknai kebahagiaan.

5). Kebahagiaan melibatkan hubungan positif. Kebahagiaan sering kali tumbuh dari koneksi yang kita miliki dengan orang lain. Memberi, berbagi, dan mencintai tanpa syarat menciptakan makna yang mendalam dalam hidup.

6). Hidup bahagia memerlukan kesederhanaan. Kebahagiaan tidak harus datang dari hal-hal besar. Terkadang, kesederhanaan seperti menikmati secangkir teh, mendengar tawa anak-anak, atau melihat matahari terbenam sudah cukup untuk membuat kita merasa damai.

7). Kebahagiaan sejati ada di dalam diri. Memaknai kebahagiaan berarti memahami bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada faktor eksternal. Uang, status, atau materi hanya membawa kebahagiaan sementara. Kebahagiaan sejati berasal dari hati yang damai dan pikiran yang tenang.

Selanjutnya berikut ini contoh tindakan atau aktivitas yang dapat mendatangkan rasa bahagia dan kebahagiaan.

1). Menyempatkan waktu untuk bersyukur. Hal ini bisa kita lakukan dengan cara, tuliskan tiga hal yang kita syukuri setiap pagi dan renungkan momen-momen indah di hari kita sebelum tidur.

2). Menjaga kesehatan fisik dan mental. Hal ini bis akita lakukan dengan cara : olahraga ringan seperti berjalan kaki, yoga, atau bersepeda; meditasi atau latihan pernapasan untuk meredakan stress; tidur cukup untuk memulihkan energi.

3). Menghabiskan waktu dengan orang terkasih. Ini bisa kita lakukan dengan cara : makan malam bersama keluarga; mengobrol atau menelepon teman lama; bermain dengan anak-anak atau hewan peliharaan.

4). Melakukan Hobi atau Aktivitas yang Disukai. Hal ini bisa kita lakukan dengan cara membaca buku yang menginspirasi; berkebun atau merawat tanaman; mendengarkan musik atau memainkan alat music; melukis, menulis, atau aktivitas kreatif lainnya.

5). Berbuat baik kepada orang lain. Ini bisa dilakukan dengan cara : membantu orang lain yang membutuhkan, seperti menjadi relawan; memberikan hadiah kecil atau kejutan untuk orang terdekat; mengucapkan kata-kata positif atau memotivasi orang lain.

6). Menikmati keindahan alam. Ini bisa kita lakukan dengan cara : pergi ke pantai, gunung, atau taman untuk menikmati udara segar; piknik di tempat terbuka dengan pemandangan yang menenangkan; menikmati matahari terbit atau terbenam.

7). Mengembangkan diri. Hal ini dapat kita lakukan dengan cara : mempelajari keterampilan baru, seperti memasak atau bahasa asing; mengikuti kursus online atau seminar yang memperkaya pengetahuan; membaca buku atau menonton film yang edukatif.

8). Menyederhanakan hidup. Hal ini dapat kita lakukan dengan cara : membersihkan atau merapikan rumah agar terasa lebih nyaman; melepaskan barang-barang yang tidak lagi diperlukan; fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup.

9). Membuat waktu untuk diri sendiri. Ini dapat kita lakukan dengan cara : minum teh atau kopi sambil menikmati suasana pagi; menonton film favorit atau mendengarkan podcast inspiratif; menulis jurnal untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.

10). Berpetualang dan mengalami hal baru. Hal ini dapat kita lakukan dengan cara : bepergian ke tempat baru, meskipun hanya di sekitar kota; mencoba makanan atau aktivitas baru; menghadiri acara budaya atau seni untuk pengalaman berbeda.

Inti dari Aktivitas Bahagia
Kebahagiaan sering kali datang dari momen sederhana yang dilakukan dengan kesadaran penuh. Temukan hal-hal yang membuat Anda tersenyum dan lakukan dengan sepenuh hati. Dengan mengisi hari-hari Anda dengan aktivitas positif, rasa bahagia akan datang dengan sendirinya.

Berikut adalah beberapa contoh individu, baik rakyat biasa maupun tokoh terkenal dari Indonesia dan dunia, yang menginspirasi karena aktivitas bermanfaat mereka bagi orang lain dan lingkungan.

1. Eko Cahyono (Indonesia). Seorang tukang becak yang mendirikan perpustakaan gratis untuk anak-anak di Malang, membantu meningkatkan minat baca anak-anak kurang mampu.

2. Raden Soemirat (Indonesia). Seorang ibu rumah tangga yang memulai gerakan “Bank Sampah” di lingkungannya, mendaur ulang sampah menjadi barang bernilai ekonomi.

3. Dashrath Manjhi (India). Dijuluki “Mountain Man,” ia memahat jalan sepanjang 110 meter di bukit berbatu untuk mempersingkat perjalanan warga desanya ke kota terdekat.

4. Buyung Sitompul (Indonesia). Petani sederhana yang membagikan hasil panennya kepada tetangga yang membutuhkan, menciptakan solidaritas di desanya.

5. Butet Manurung. Aktivis pendidikan yang mendirikan Sokola Rimba, membawa pendidikan ke komunitas adat terpencil di Indonesia.

6. Tri Rismaharini. Mantan Walikota Surabaya yang mengubah kota menjadi lebih hijau dan ramah lingkungan dengan program taman kota dan pengelolaan sampah.

7. Ridwan Kamil. Mantan Gubernur Jawa Barat ini dikenal dengan program-program sosial kreatif, seperti pembangunan infrastruktur ramah lingkungan dan pemberdayaan UMKM.

8. Nadiem Makarim. Pendiri Gojek yang menciptakan lapangan kerja bagi jutaan pengemudi ojek, memberdayakan sektor informal Indonesia.

9. Malala Yousafzai (Pakistan). Aktivis pendidikan dan pemenang Nobel Perdamaian yang memperjuangkan hak pendidikan untuk anak perempuan di seluruh dunia.

10. Greta Thunberg (Swedia). Aktivis lingkungan muda yang memimpin gerakan global melawan perubahan iklim.

11. Elon Musk (Amerika Serikat). Melalui Tesla dan SpaceX, Musk berfokus pada inovasi teknologi yang ramah lingkungan seperti mobil listrik dan energi terbarukan.

12. Jane Goodall (Inggris). Primatologis yang berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan satwa liar, serta mendirikan program pendidikan dan pemberdayaan masyarakat di Afrika.

13. Muhammad Yunus (Bangladesh). Pendiri Grameen Bank, yang memperkenalkan konsep microfinance untuk membantu orang miskin mendapatkan akses ke modal usaha.

    *) Penulis adalah Komunikator Indonesia

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *