Crypto  

Cryptocurrency, Investasi Ataukah Spekulasi?

Di Hobart (Tasmania, Australia) dan Queenstown, Selandia Baru, yang penduduknya masing-masing hanya sekitar 240.000 dan 47.000 orang juga ada kasino.

Jangan lupakan juga kasino tempat shooting film James Bond Casino Royale dan asal-muasal istilah statistik Simulasi Monte Carlo, yang ternyata ada di negara terkecil kedua di dunia dengan populasi sekitar 39.000 orang, yaitu Monako. Jadi, jika tidak dilarang, di mana pun akan ada sebagian orang yang gemar berjudi.

Spekulasi sendiri berada di antara judi dan investasi. Istilah ini lebih dekat dengan judi, walaupun investasi dalam beberapa aset juga masih mengandung unsur spekulasi. Dalam konteks ini, apakah bertransaksi di cryptocurrency dapat disebut investasi?

Spekulasi
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti lembaga resmi dan bank sentral banyak negara lainnya, memandang cryptocurrency sebagai spekulasi.

Mata uang digital ini memang tak bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, sehingga tidak diakui sebagai aset. Sebagai currency, kripto jelas tidak punya nilai fundamental jika tidak dapat diterima sebagai alat tukar resmi.

Sebagai instrumen spekulasi, harganya bisa melesat tinggi tanpa batas, tetapi dapat juga terjun bebas. Ini terjadi karena harga sepenuhnya tergantung supply dan demand di pasar. Beberapa investor kesohor ikut memprovokasi agar dapat meraup keuntungan besar.

Exit mobile version