Dampak Prabowo Unggul Pilpres Versi Quick Count, IHSG Tancap Gas 1,95 Persen

Ilustrasi. IHSG menguat begitu dibuka pagi ini, (Foto: Kompas.com)

JAKARTA, FOKUSRIAU.COM-Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam hitung cepat atau quick count Pilpres 2024. Hal ini berdampak pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang langsung tancap gas.

IHSG pagi ini dibuka menguat di level 7.210, setelah kemarin libur Pemilu 2024. Bahkan, gerak pasar saham langsung melonjak 140,37 poin alias 1,95 persen ke level 7.350 pada pukul 09.00 WIB.

Selama 30 menit perdagangan, sudah ada transaksi sebesar Rp3,77 triliun. Ini terjadi berkat pembelian 5,20 miliar saham.

Ini merupakan kebangkitan usai indeks sempat anjlok ke posisi 7.209 pada perdagangan, Selasa (13/2/2024), tepat sehari sebelum pencoblosan. IHSG saat itu turun 87,92 poin atau minus 1,20 persen dari perdagangan sebelumnya.

Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project, William Hartanto membenarkan kalau tancap gas indeks pada pagi ini adalah bagian dari ‘efek gemoy’, alias keunggulan Prabowo-Gibran versi quick count.

“Betul, itu respons positif satu putaran dan pemilu damai,” kata William, Kamis (15/2/2024).

“Dua minggu kemarin yang terbilang pekan pendek sudah terlihat nilai transaksi IHSG tetap tinggi, berarti sudah banyak yang membeli saham di harga rendah pada waktu itu. Nah, sekarang pasar dapat sentimen positif pemilu, rally-nya akan dimanfaatkan untuk profit taking,” saran William dikutip FokusRiau.Com dari laman CNNIndonesia.com.

Akan tetapi, William menyebut sentimen keunggulan Prabowo-Gibran versi quick count ini tak akan berlangsung lama. Menurutnya, ini bersifat euforia dan mungkin hanya akan bertahan hingga penutupan pekan ini.

Senada, Supervisor Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menyebut, ada ‘efek gemoy’ dalam kebangkitan IHSG pagi ini. Terlebih, misi yang dibawa pasangan calon nomor urut 2 itu adalah keberlanjutan program Presiden Joko Widodo.

“Kami melihat ini merupakan respons pasar atas hasil quick count yang memungkinkan hanya terjadi satu putaran pilpres saja. Karena pasar pada akhirnya akan mendapatkan kepastian yang lebih cepat dan pasar akan cenderung rasional pada visi dan misi presiden terpilih baru,” ulasnya.

“Terlihat seperti itu (ada ‘efek gemoy’) karena misi yang dibawa keberlanjutan, baik hilirisasi maupun pembangunan. Ditambah juga tidak memakan waktu yang lama untuk pasar mendapatkan kepastian pemimpin baru, kita melihat 2024 ini tantangan globalnya masih tinggi,” tambah Audi.

Berdasarkan data sejumlah lembaga survei, Prabowo-Gibran mengantongi suara di kisaran 57 persen-59 persen. Mereka unggul jauh dari paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di 24 persen hingga 25 persen suara dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang cuma mendapatkan 16 persen-17 persen suara. (bsh)

Exit mobile version