Cerita Dua PSK Pilih Bisnis Prostitusi: Tak Sampai 10 Menit Dapat Rp800.000

Ilustrasi. (Foto: TribunPekanbaru/Instagram.com/@mamamuda0808)

Di sisi lain, dirinya dapat membantu kedua orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski demikian, MW menyebut, kedua orang tuanya tidak mengetahui profesi sebenarnya dari anak sulung itu.

“Orang tua tidak tahu, tiap hari pulang paling malem banget saya pulang jam 11 malam. Tahunya saya dikasih duit sama pacar saya. Saya juga jaga banget itu, kalau dipikir-pikir sayang juga kalau saya tiap hari harus bolak balik, ongkosnya mahal apalagi biaya sewa apartemen lebih mahal,” tutur MW.

Terpancing petugas
Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang Ghufron Falfeli membenarkan dua orang terduga PSK tersebut adalah BN dan MW. Keduanya diamankan setelah sebelumnya dijebak pengelola apartemen yang berpura-pura hendak menggunakan jasa keduanya.

“Jadi berdasarkan pendalaman yang dilakukan oleh teman-teman dari keamanan setempat dan bukti bukti yang berhasil diamankan mereka diduga kuat menjajakan diri melalui aplikasi Michat,” beber Ghufron kepada Warta Kota.

Atas dasar tersebut pihaknya melakukan penyegelan terhadap dua unit kamar apartemen. Untuk selanjutnya dilakukan pemanggilan terhadap pemilik unit. “Kami terus melakukan pendalaman, sehingga kedepan unit kamar tersebut tidak lagi dijadikan tempat transaksi protistusi,” tegasnya.

Ia juga berharap peran serta dari seluruh masyarakat dan pengelola agar dapat lebih berperan aktif dalam memberantas prostitusi online yang saat ini menjadi pilihan para PSK yang beberapa di antaranya masih di bawah umur.

“Kami berharap dukungan dan peran serta masyarakat maupun pengelola apartemen yang ada di Kota Tangerang untuk memberikan informasi jika di sekitar ditemukan indikasi pelanggaran peraturan daerah,” ujar Ghufron. (*)


Sumber: TribunPekanbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *