PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Dua warga Malaysia menjadikan tiga warga Indonesia sebagai kurir 15 kilogram sabu dari Kabupaten Bengkalis menuju Pekanbaru dan Jakarta.
Dua rumah kosong menjadi tempat serah terima barang haram tersebut dengan janji upah Rp50 juta.
Kepala Polres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro menjelaskan, pengungkapan jaringan Malaysia berawal dari informasi masuknya belasan kilo sabu dari Malaysia melalui Selat Malaka ke Bengkalis.
Anggota Satuan Reserse Narkoba Polres bersama Bea Cukai berkoordinasi melakukan penyelidikan bersama. Hasilnya, petugas melihat seorang pria mencurigakan mengendarai sepeda motor membawa dua ransel.
“Dua tas ini di taruh di jok sepeda motor, isinya ada 15 bungkusan diduga berisi sabu,” kata Bimo, Jumat (18/8/2023).
Tersangka bernama Ahmad mengaku mendapatkan perintah dari seorang pria berinisial JIK menjemput 15 kilogram sabu itu di daerah Parit Lapis Muntai, Kecamatan Bantan, Bengkalis. Tersangka mengaku baru menerima Rp500 ribu.
“Tersangka menyebut sabu akan diantarkan ke Pekanbaru, petugas kemudian membawanya ke Pekanbaru melakukan control delivery,” kata Bimo dikutip FokusRiau.Com dari Liputan6.com.
Polisi menyamar lalu menaruh 10 kilogram sabu di sebuah rumah kosong di Jalan Saudara Pekanbaru. Lima kilo lagi di taruh di rumah kosong di Jalan Taman Karya Pekanbaru.
Tak lama setelah itu, datang seorang pria ke rumah kosong di Jalan Saudara mengambil tas berisi 10 kilogram sabu. Di rumah kosong Jalan Taman Karya juga datang pria lain mengambil tas berisi lima kilogram sabu.
Baru Terima Rp5 Juta
Pria menjemput sabu di Jalan Saudara diketahui bernama Gulam, sementara pria lainnya di Jalan Taman Karya bernama Toyib. Gulam merupakan orang Pekanbaru sementara Toyib mengaku berasal dari Jakarta.
“Keduanya sudah ditangkap, mengaku mendapatkan perintah dari orang tak dikenal, masing-masing dijanjikan upah Rp50 juta,” kata Bimo.
Kepada petugas, tersangka Toyib mengaku menerima Rp5 juta. Jumlah itu sebagai uang jalan untuk membawa sabu keluar dari Pekanbaru menuju Jakarta.
“Hasil pengusutan, para tersangka dikendalikan orang dua warga Malaysia,” ucap Bimo. (bsh)