Banjir dan Longsor di Padangsidimpuan, BPBD: Satu Warga Meninggal, 870 Terdampak

Pasca banjir dan longsor di Desa Sabungan, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Selasa (25/11/2025). (Foto: Dok. BPBD PadangSudimpuan)

PADANGSIDIMPUAN, FOKUSRIAU.COM-Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang sejak tiga hari terakhir, telah menyebabkan banjir dan longsor di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sampai Rabu (26/11/2025) mencatat satu warga meninggal dunia, 870 warga terdampak dan satu rumah ibadah hanyut terbawa arus.

Pelaksana tugas Kalaksa BPBD Kota Padangsidimpuan, Dedi Iriansyah dalam keterangan resminya menyampaikan, hujan deras memicu banjir, longsor dan pohon tumbang di sejumlah titik.

“Hujan dengan intensitas lebat dan angin kencang berlangsung selama tiga hari terjadi di wilayah Pemko Padangsidimpuan. Dan menyebabkan terjadinya banjir, tanah longsor dan pohon tumbang,” ujar Dedi.

Dijelaskan, sebanyak 240 keluarga atau sekitar 870 warga terdampak bencana, satu warga diduga hanyut dan meninggal dunia dan satu rumah ibadah turut hanyut.

“Untuk korban jiwa satu orang, diduga karena hanyut. Rumah yang terdampak sebanyak 240 KK atau sekitar 870 orang. Serta satu rumah ibadah hanyut. Untuk kerusakan dan kerugian material masih dalam pendataan,” katanya.

Wilayah yang terdampak meliputi:

  • Kelurahan Hanopan Sibatu, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan: 30 KK (sekitar 120 orang).
  • Kelurahan Sidakkal, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan: 50 KK (sekitar 150 orang).
  • Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan: 80 KK (sekitar 300 orang).
  • Kelurahan Sabungan, Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru: 80 KK (sekitar 300 orang).

“Upaya penanganan yang kita lakukan dengan membuat posko utama di Kantor Wali Kota Padangsidimpuan dan sejumlah dapur umum di titik pengungsian,” tukasnya. (kps/bsh)

Exit mobile version