PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Riau kini berstatus darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sebagai upaya pencegahan, mulai 1 Mei 2025 akan dilakukan modifikasi cuaca di Riau.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan usai memimpin apel Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Selasa (29/4/2025).
Dikatakan, saat ini sudah ada sejumlah hotspot muncul di Riau.
“Khusus di Riau dinyatakan sebagai wilayah darurat karhutla. Karena sampai saat ini sudah ada 81 hektare lahan dan hutan yang terbakar. Ada 144 titik api yang terdeteksi secara fakta di lapangan terjadi karhutla,” kata Budi.
Pemerintah melakukan upaya mitigasi dan pencegahan sedini mungkin untuk mencegah karhutla ini. Khusus di Provinsi Riau, akan ada upaya modifikasi cuaca mulai 1 Mei 2025.
“Termasuk kita juga melakukan kesiapan upaya modifikasi cuaca akan kita mulai lusa pada tanggal 1 Mei 2025 untuk khusus di Riau, kemudian operasionalisasi water bombing, heli patroli untuk pemantauan, pengisian embung-embung, kanal, dan parit,” ulasnya.
Selain di Riau, berdasarkan monitoring satelit hotspot juga terdapat di beberapa wilayah seperti Aceh, Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, musim kemarau tahun ini dimulai secara bertahap per wilayah mulai April hingga September 2025.
Karena itu, pemerintah pusat dan daerah mendorong strategi dan penguatan mitigasi untuk memantau sejak dini. Budi Gunawan mengatakan pemerintah, swasta dan masyarakat harus bergotong royong, bahu-membahu dan bekerja sama untuk meningkatkan mitigasi dan mencegah terjadinya karhutla.
“Pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, kementerian/lembaga, dan swasta bersatu dan bergerak dalam satu komando, satu tujuan: menekan angka kebakaran hutan dan lahan hingga ke titik minimal, bahkan ke arah zero karhutla,” imbuhnya.
Apel yang melibatkan stakeholder terkait ini dihadiri Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Wamenkopolkam Loedwijk Freidrick Paulu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawata.
Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dan Gubernur Abdul Wahid juga hadir dalam apel tersebut.
Sebelumnya, Pemprov bersama Polda Riau telah melakukan apel kesiapsiagaan bencana karhutla di Dumai, beberapa waktu lalu.
Upaya-upaya mitigasi dengan memberikan literasi dan imbauan terkait bencana karhutla juga terus dilakukan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggerakkan pelajar dan mahasiswa melalui Jambore Karhutla 2025 yang telah diselenggarakan di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim di Minas Jaya, Kabupaten Siak, 25-27 April 2025. (dtc/bsh)