Riau Siaga Bencana, Inilah Instruksi Plt Gubernur ke Pemerintah Kabupaten Kota

Warga melintasi genangan banjir di Kawasan Rumbai, Pekanbaru pada Maret 2025 lalu. (Foto: TribunPekanbaru)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur SF Hariyanto menginstruksikan seluruh bupati dan wali kota di Riau untuk meningkatkan kesiapsiagaan, menyikapi intensitas hujan tinggi, potensi banjir, longsor dan gelombang pasang.

Instruksi tersebut tertuang dalam surat resmi bertanggal 25 November 2025 sekaligus tindak lanjut arahan Presiden pada 17 November 2025 dan surat edaran Kementerian Dalam Negeri.

Arahan itu juga memperkuat hasil rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana antara provinsi dan kabupaten/kota yang dilakukan secara virtual pada 18 November 2025.

“Kita harus memastikan seluruh langkah mitigasi dilakukan secara cepat, terukur dan menyeluruh di seluruh kabupaten/kota,” kata SF Hariyanto, Rabu (26/11/2025).

Dalam surat itu, SF Hariyanto menekankan 13 instruksi utama yang wajib dilaksanakan pemerintah daerah, meliputi pemetaan wilayah rawan, kesiapan jalur evakuasi, penyiapan posko hingga pengecekan dana darurat.

Seluruh daerah juga diminta segera memperbarui data risiko bencana berdasarkan kajian terbaru.

“Pastikan edukasi, peringatan dini, jalur evakuasi dan tempat pengungsian dalam kondisi siap digunakan,” tulis SF Hariyanto.

Instruksi lainnya meliputi optimalisasi Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mendukung operasi lapangan, memastikan normalisasi sungai dan drainase hingga memperbaiki tebing rawan longsor.

Pemerintah daerah juga diminta mengaktifkan posko bencana yang melibatkan TNI, Polri, Basarnas, relawan serta unsur masyarakat lainnya.

“Jika terjadi bencana, daerah diwajibkan melakukan penanganan cepat, mulai dari pertolongan pertama, pendataan kerugian hingga pemenuhan kebutuhan dasar. “Segera laporkan kondisi wilayah kepada Mendagri melalui gubernur,” tegasnya.

Kategori Rawan Bencana
Saat ini, sejumlah desa dan kelurahan yang masuk kategori rawan bencana di Riau antara lain:

Indragiri Hilir: Limau Kapas, Sekara, Lubuk Besar, Kuala Keritang, Sungai Bela, Simpang Tiga, dan lainnya.

Pekanbaru: Tangkerang Labuai, Tangkerang Utara, Maharatu, Bencah Lesung, serta beberapa titik di Marpoyan Damai dan Tenayan Raya.

Dumai: Bintan, Sukajadi, Bumi Ayu, dan Tanjung Penyembal.

Rokan Hilir: Bagan Hulu, Bagan Timur, Sedinginan, Rantau Kopar, Labuhan Papan, Jumrah hingga Bukit Selamat.

Kepulauan Meranti: Selatpanjang, Renak Dangun, Teluk Ketapang, Tanjung Medang, Sendaur, Tanjung Padang, dan puluhan desa lainnya.

Secara keseluruhan, data tersebut tersusun dalam 11 halaman berikut peta visual wilayah rawan banjir dan longsor tahun 2025.

Melalui instruksi resmi ini, SF Hariyanto menegaskan kembali komitmen pemerintah dalam melindungi masyarakat dari dampak cuaca ekstrem. Ia menekankan pentingnya koordinasi lintas instansi agar seluruh langkah mitigasi berjalan serentak dan terarah. (trp/bsh)

Exit mobile version