Status Tanggap Darurat Karhutla Riau Diperpanjang

Pemprov Riau memperpanjang status Tanggap Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) selama 14 hari ke depan. (Foto: TribunPekanbaru)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Status Tanggap Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau resmi diperpanjang sampai 14 hari ke depan, terhitung Selasa (5/8/2025).

Status Tanggap Darurat Karhutla ditetapkan pemerintah ketika Karhutla telah mencapai tingkat yang mengancam kehidupan, lingkungan, infrastruktur dan membutuhkan penanganan terpadu.

Status ini lebih tinggi dari siaga darurat. Artinya, Karhutla sudah meluas dan tidak bisa ditangani dengan cara biasa.

Pemerintah bisa menggunakan seluruh sumber daya, termasuk personel, logistik, teknologi dan anggaran khusus untuk penanggulangan.

Keputusan memperpanjang status ini diambil setelah mempertimbangkan kondisi cuaca yang masih kering dan kebakaran lahan yang masih melanda sejumlah daerah di Riau.

Sebelumnya, status tanggap darurat Karhutla ditetapkan, Selasa (22/7/2025) dan seharusnya berakhir, Senin (4/8/2025) kemarin.

Namun, sedikitnya 9 kabupaten/kota di Riau masih mengalami kebakaran lahan dengan luasan yang terus bertambah dan sejumlah titik api yang belum berhasil dipadamkan.

“Setelah melakukan rapat koordinasi dengan BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, serta pihak terkait lainnya, kami memutuskan untuk memperpanjang status tanggap darurat Karhutla selama dua minggu ke depan,” kata Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal, Selasa (5/8/2025).

Keputusan ini juga didasarkan pada laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau yang mencatat bahwa kebakaran masih terjadi di wilayah seperti Rokan Hilir, Kampar, Pelalawan, Meranti dan Siak.

Meski beberapa wilayah sempat diguyur hujan, namun intensitasnya belum cukup signifikan untuk memadamkan seluruh titik api, terutama di lahan gambut yang mudah terbakar dan sulit dipadamkan secara tuntas.

Perpanjangan status tanggap darurat ini memungkinkan seluruh instansi terkait untuk tetap mengerahkan sumber daya secara maksimal, baik melalui jalur darat maupun udara.

Helikopter water bombing, pasukan pemadam gabungan, serta patroli udara akan terus diintensifkan demi mencegah meluasnya kebakaran.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan dan tetap waspada terhadap potensi kebakaran, mengingat kondisi cuaca yang masih berisiko tinggi.

“Kolaborasi dan kesadaran semua pihak sangat penting untuk mengatasi Karhutla. Kami akan terus memantau dan mengevaluasi situasi di lapangan,” katanya. (tpc/bsh)

Exit mobile version