Kenapa Meniup Makanan dan Minuman dalam Islam Dilarang? Simak Dalilnya

Ilustrasi meniup makanan (Foto: Klikdokter)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Larangan meniup makanan dan minuman dalam Islam memiliki pengaruh baik bagi tubuh manusia. Apa yang terjadi ketika kita meniupkan udara ke makanan atau minuman? MAri kita coba bahas.

Makan dan minum adalah kebutuhan pokok setiap makhluk hidup tak terkecuali manusia. Manusia dengan segala derajatnya yang lebih tinggi daripada binatang dan tumbuhan, tentu sudah seharusnya lebih memperhatikan adab dan cara mereka makan.

Aturan dan adab ini tentu saja sudah diatur sedemikian rupa di dalam Islam. Salah satu aturan makan dan minum adalah tidak dengan meniupnya walau masih panas.

Lalu seperti apa dalilnya?

Jika dihidangkan makanan atau minuman di hadapan kita dan ternyata masih mengeluarkan asap atau masih panas, seorang muslim yang mengerti adab dan aturan tidak akan meniup keduanya dengan mulutnya.

Hal ini sebagaimana dinukil dari sebuah buku berjudul Buku Pintar 50 Adab karya Arfiani.

Sebaliknya, apabila kita mendapati makanan dan minuman kita masih panas, hendaknya kita membiarkannya sampai mendingin terlebih dahulu baru dimasukkan ke dalam mulut.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi,

إِذَا شَرِبَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَتَنَفَّسْ فِي الأِناَءِ، وَأِذَاأَتَى اخَلَاءَ فَلَا يَمَسَّ ذَكَرَهُ …..

“Apabila kalian (sedang) minum, maka jangan bernapas di dalam gelas dan ketika buang hajat janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan kanan….” (HR. Bukhari). (dtc/bsh)

Exit mobile version