Mengenal Bangsa Rum, Sekutu Sekaligus Pengkhianat Islam di Akhir Zaman

Ilustrasi perang (Foto: Vector_Corp/Freepik)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Di akhir zaman nanti akan muncul pengkhianat umat Islam yang dinamakan bangsa Rum atau Romawi. Keberadaan bangsa Rum ini disebutkan dalam surah Ar Rum ayat 1-6.

“Alif Lām Mīm.(1) Bangsa Romawi telah dikalahkan,(2) di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang (3) dalam beberapa tahun (lagi). Milik Allahlah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang mukmin (4) karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (5) (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (6)”

Dikutip dari buku Isa dan Al-Mahdi di Akhir Zaman susunan Muslih Abdul Karim, Imam Mahdi muncul diawali dengan pertempuran muslim dengan bangsa Rum atau disebut juga bani Ashfar.

Pertama-tama, umat Islam dan bangsa Rum bersekutu melawan musuh, tetapi tiba-tiba di perjalanan bangsa Rum mengkhianati perjanjian damai dan melawan umat Islam.

Dari Muadz bin Jabal, Rasulullah SAW bersabda,
“Wahai Auf, ada enam perkara sebelum terjadi kiamat; kematian nabi kalian, penaklukan Baitul Maqdis, kemudian kematian massal akibat wabah penyakit qu’as seperti kambing terkena penyakit qu’as.

Harta benda berlimpah sehingga apabila seseorang diberi gaji seratus dinar maka ia akan kesal, kemudian Bani Ashfar datang kepada kalian di bawah 80 bendera di mana setiap benderanya menghimpun 12 ribu pasukan.” (HR Bukhari)

Lalu, pada perang tersebut kaum muslimin dilanda kekalahan dan mencari perlindungan ke Ka’bah. Ketika itu pula, Allah SWT membenamkan pasukan kiriman dari arah Syam di padang pasir bernama Baidda’.

Dalam riwayat lain, bangsa Rum dikatakan mengkhianati Islam pada akhir zaman. Ini tertulis di kitab Misykah Al-Mashabih.

“Kalian akan mengadakan perjanjian damai dengan bangsa Romawi selama beberapa lama. Lalu, kalian akan menyerang ketika mereka menjadi musuh di belakang kalian. Kemudian kalian akan dimenangkan, mendapat ghanimah, dan kalian selamat. Setelah itu, kalian turun di padang rumput bernama Dzi Tulul. Kemudian seorang lelaki dari Romawi ke sana untuk mengibarkan bendera salib seraya berkata, ‘Ingatlah, salib telah menang’.

Mendengar seruan kaum salib tersebut, maka muslim yang murka mendekati dan memukulnya (membunuhnya). Ketika itulah, bangsa Romawi berkhianat dan bersiap-siap memobilisasi pasukannya sebagai persiapan pertempuran dahsyat.

Lalu umat Islam mengobarkan perang melawan mereka hingga terjadi pertempuran dan Allah memuliakan golongan tersebut dengan kesyahidan.

Dalam riwayat Abu Darda RA dikatakan bahwa tempat tinggal umat Islam dalam pertempuran dahsyat akhir zaman terletak di Al-Ghauthah.

Nabi SAW bersabda:
“Perkemahan pasukan umat Islam dalam pertempuran dahsyat nanti berada di Al-Ghauthah. Di sana terdapat sebuah kota bernama Damaskus, yang merupakan tempat paling strategis di Syam.”

Kemudian, muncul sosok pemimpin yang adil yaitu Imam Mahdi yang juga merupakan pertanda datangnya hari kiamat.

Bangsa Rum juga disebutkan Nabi Muhammad SAW ketika berbicara soal akhir zaman. Dalam sebuah hadits beliau bersabda:

“Kalian akan menyerang Jazirah Arab hingga Allah SWT menaklukkannya, kemudian Persia hingga Allah berkenan menaklukkannya, kemudian kalian menyerang Romawi hingga Allah berkenan menaklukkannya dan setelah itu kalian menyerang Dajjal hingga Allah berkenan menaklukkannya.” (HR Ahmad dan Muslim)

Kisah Kekalahan Bangsa Rum
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, ketika Nabi Muhammad SAW masih kesulitan memperjuangkan Makkah, terjadi perang hebat antara bangsa Romawi atau Byzantium di bawah pimpinan kaisarnya sendiri dengan bangsa Persia atau Iran.

Diterangkan dalam buku Ghulibat Ar-Rum Dzat Al-Qurun susunan Mansur Abdul Hakim terjemahan Masturi Irham, peperangan tersebut menyebabkan turunnya surah Ar Rum ayat 1-6. Orang-orang musyrik berharap bangsa Persia mengalahkan Romawi, sebaliknya kaum muslimin berharap kemenangan Romawi atas bangsa Persia karena mereka merupakan para ahli kitab.

Walau begitu, pertempuran dimenangkan oleh bangsa Persia. Berita itu membuat orang-orang Islam berduka, sementara kaum musyrik bergembira.

Akhirnya, Raja Persia pada waktu itu berhasil mengalahkan tentara Romawi dan merebut negeri-negeri Syam serta bagian lainnya yang termasuk dalam wilayah kerajaan Romawi dari tanah Jazirah Arab dan sebagian besar wilayah kerajaan Romawi. Ini membuat Kaisar Romawi yang bernama Heraklius mundur dan mengungsi.

Wallahu a’lam. (bsh)

Sumber: Detikcom

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *