Banner Bupati Siak
Kolom  

Catatan Kecil Persaingan Calon Jelang Pilgubri

Ilustrasi (Foto: Istimewa)

Oleh: Boy Surya Hamta*

Persaingan di Pilgubri 2024 ini memang berat. Jangankan untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur, untuk menjadi calon saja harus menguras begitu banyak energi dan tentunya financial.

Mereka yang tak kuat dan tak mampu bersaing, harus rela menepi dari arena. Karena pertarungan di Pilgubri kali ini, tak hanya soal elektabilitas dan popularitas. Namun lebih kepada daya lobi dan isi tas. Bila tak punya dua modal ini, tentunya tak akan memperoleh perahu untuk berlayar.

Buktinya, meski pendaftaran pasangan calon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau masih menyisakan waktu hampir satu bulan. Namun sejumlah calon yang awalnya optimis bisa maju dan memperoleh dukungan partai politik, kini mulai lelah bahkan ada yang mulai kehabisan amunisi.

Padahal, mereka dinilai cukup berpotensi untuk maju dan bertarung di Pilgubri. Dengan latar belakang yang dimiliki, seperti mantan bupati dua periode, ketua partai dan pengalaman politik lainnya di DPR RI tentu jadi modal elektoral dan layak untuk maju.

Sebutlah Ketua DPW PPP Riau Syamsurizal. Mantan Bupati Bengkalis ini sebelumnya bahkan sudah mengantongi surat tugas dari PAN untuk maju di Pilgubri. Baleho juga sudah ditebar, namun belakangan kabar dan gerakan politiknya mulai jarang terdegar.

Apalagi setelah PPP memberikan dukungan kepada pasangan Muhammad Nasir-HM Wardan. Keputusan PPP itu tentunya membuat asa anggota DPR RI tersebut untuk maju di Pilgubri jadi sirna.

Padahal, Syamsurizal dulu kabarnya sudah membangun komunikasi dengan politisi NasDem, Yopi Arianto. Namun upaya koalisi yang diharapkan kini jauh dari harapan.

Selain itu, ada juga calon potensi dari Partai Demokrat, Achmad. Mantan Bupati Rohul dua periode itu memang belum pernah menyatakan maju di Pilgubri. Tapi dorongan dari masyarakat cukup kuat. Namun agaknya, Ahmad menyadari peta politik di Pilgubri kali ini, sehingga memilih menepi.

Berikutnya ada Nasarudin yang dulu menyatakan maju di Pilgubri. Bahkan, baleho Wabup Pelalawan itupun sudah menyebar di sejumlah daerah. Namun entah alasan apa, belakangan kader Golkar tersebut memilih maju di Pilkada Pelalawan dan menjadi penantang Bupati Zukri Misran yang memilih berpasangan dengan Husni Thamrin.

Tak hanya mereka, para tokoh dan politisi yang membidik posisi calon wakil gubernur juga mulai menghilang. Seperti Sofyan Siraj dari PKS yang digadang-gadang bakal berpasangan dengan mantan Gubernur Riau Edy Natar Nasution.

Belakangan, Edy Natar melanjutkan perjuangannya bersama pasangan baru, mantan Bupati Pelalawan dua periode HM Harris. Keduanya, kini tengah berjuang untuk memperoleh dukunhan PDIP dan Nasdem agar bisa berlayar di Pilgubri.

Selain itu, ada nama Mimi Lutmila. Politisi PDI Perjuangan itu pada Pemilu 2024 lalu mencoba peruntungan dengan maju sebagai calon anggota DPD dapil Riau, namun gagal. Kini, Mimi mencoba berjuang meraih dukungan PDIP untuk maju sebagai calon wakil gubernur.

Namun terakhir, kabar Mimi juga mulai tak terdengar. Meski demikian, baleho dirinya maju sebagai bakal calon wakil gubernur masih muncul di sejumlah lokasi.

Kini, tersisa beberapa tokoh dan politisi yang masih semangat berjuang meraih dukungan partai maju di Pilgubri. Seperti mantan Gubernur Riau Syamsuar dan Edy Natar Nasution, kemudian mantan Bupati Pelalawan HM Harris, lalu Pj Gubernur Riau SF Hariyanto.

Saat ini, Syamsuar sudah mengantongi dukungan dari Partai Golkar. Ketua DPD Golkar Riau itu kini tengah menanti keputusan PKS. Bila PKS memberikan dukungan, maka Syamsuar yang berpasangan dengan kader PKS Mawardi bisa berlayar di Pilgubri.

Kini, baru Muhammad Nasir yang sudah memantapkan langkah maju di Pilgubri dengan dukungan Partai Demokrat, Gerindra dan beberapa partai lainnya. Dukungan partai koalisi tersebut sudah lebih dari cukup untuk mengantarkan pasangan tersebut maju.

Sementara calon lainnya, Edy Natar Nasution-HM Harris dan SF Hariyanto masih belum mengantongi dukungan partai dan masih harus berjuang keras meraih dukungan partai agar bisa maju di perhelatan lima tahunan tersebut.

Lalu siapakah yang akan berhasil meraih simpati partai dan diusung bertarung di Pilgubri, tentu kita masih harus menunggu satu bulan ke depan, tepat saat penetapan bakal calon di KPU Riau. (*)

*Penulis adalah wartawan, Sekretaris Pro Jurnlismedia Siber (PJS) Riau dan mahasiswa Komunikasi Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *