Dewan Kritik Gubri Abdul Wahid Bawa Kepala Daerah Datangi Kementerian Saat Efisiensi Anggaran

Ketua Komisi III DPRD Riau Edi Basri. (Foto: Istimewa)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Ketua Komisi III DPRD Riau Edi Basri mengkritisi langkah Gubernur Abdul Wahid yang membawa seluruh kepala daerah mendatangi kementerian, untuk mencari anggaran saat efisiensi anggaran.

Langkah tersebut, menurut Edi, tidak efektif. “Kondisi sekarang menurut saya, lebih baik fokus ke daerah, berbicara di daerah ini saja,” ujar Edi Basri, Kamis (8/5/2025).

Karena, pusat juga tengah mengunci rekening berkaitan dengan efisiensi anggaran. Jadi tidak bisa juga diharapkan akan ada kucuran dana masuk ke Riau, meski harus didatangi atau istilah jemput bola.

“Contohnya seorang anak kuliah, disuruh berhemat belanja. Terus datang mengadu minta tambah belanja. Kalau anak yang baik, harus bisa bekerja dengan keterbatasan, namun hasil tetap maksimal,” ujarnya.

Dikatakan, sekarang yang harus dilakukan bagaimana memaksimalkan potensi anggaran yang masih bisa dikejar di daerah. “Masih banyak potensi yang masih bisa digali lagi,” tukasnya.

Sebagai informasi, Gubernur Abdul Wahid sebelumnya menggandeng para kepala daerah di Riau untuk bertemu langsung dengan menteri Kabinet Indonesia Maju.

Tujuannya memperjuangkan agar anggaran pusat, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih banyak mengalir ke Riau.

Sebanyak 10 kementerian dan satu direktorat strategis telah dijadwalkan untuk ditemui, mulai Menteri Kehutanan, Menteri Bappenas, Menteri Kesehatan hingga Menteri Investasi.

Ada pula pertemuan dengan Direktur Distribusi PLN.

“Minggu (4/5/2025) kemarin, Pak Gubernur sudah lebih dulu bertemu Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. Hari ini dijadwalkan bertemu Menteri Bappenas Rahmat Pambudy dan Menteri Investasi serta Hilirisasi Rosan Roeslani,” ujar Kepala Diskominfo Riau, Ikhwan Ridwan, Senin (5/5/2025).

Langkah ini dinilai sebagai gebrakan baru dalam pola komunikasi antara pemerintah daerah dan pusat.

Biasanya, masing-masing kepala daerah menyampaikan aspirasi secara terpisah. Kini, mereka datang bersama, membawa satu suara demi kepentingan masyarakat Riau.

“Ini pertama kalinya kita datang bersama-sama. Dulu, masing-masing kepala daerah berjalan sendiri-sendiri. Sekarang kita berangkat satu tim, tentu ini membuat penyampaian aspirasi menjadi lebih terarah dan terukur,” ujar Wahid.

Dikatakan, semangat kolaboratif menjadi kunci mempercepat pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan hingga investasi yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

“Kalau kita solid, perjuangan kita akan lebih kuat. Ini bukan soal siapa yang paling depan, tapi bagaimana kita bersama-sama memperjuangkan kepentingan rakyat Riau,” ujarnya. (tpc/bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *