Kunjungan Kerja Spesifik ke PT Vale Indonesia, Rico Alviano: Pastikan Dampak Lingkungan

Rico Alviano meninjau kawasan tambang nikel di Luwu Timur. (Foto: dezzo)

JAKARTA, FOKUSRIAU.COM-Anggota Komisi XII DPR RI, Rico Alviano, S.T, melakukan kunjungan resmi ke PT Vale Indonesia yang berlokasi di Desa Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Kamis (18/9/2025).

Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa aktivitas pertambangan di PT Vale terus berlandaskan prinsip-prinsip keberlanjutan dan kelestarian lingkungan yang ketat.

Dalam kunjungan tersebut, Rico menekankan pentingnya praktik pertambangan yang manusiawi dengan tetap memperhatikan keberlanjutan dan kelestarian alam.

“Pertambangan memegang peran yang sangat penting dalam peradaban manusia, namun tanpa memperhatikan keberlanjutan dan kelestarian alam, pertambangan tidak bisa dikatakan manusiawi,” ulas Rico Alviano.

Namun, Rico tetap mengingatkan bahwa nikel adalah sumber daya alam tak terbarukan. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan yang ramah lingkungan dan berkesinambungan.

Ia mengapresiasi langkah PT Vale dalam menerapkan prinsip-prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) yang mencakup tata kelola dan tanggung jawab sosial serta lingkungan yang kuat.

“PT Vale telah menunjukkan komitmen tinggi dalam menjaga lingkungan, menerapkan tata kelola yang baik, serta melakukan reklamasi tambang dengan serius,” katanya.

Dalam kunjungannya Rico Alviano juga melakukan kegiatan penanaman bibit rambutan di Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading Wallacea.

Tempat ini merupakan kawasan yang dikembangkan dari sarana persemaian modern (nursery) yang didirikan oleh PT Vale Indonesia di Sorowako dengan tujuan untuk kepentingan perbaikan atau pemulihan alam pasca tambang.

Dengan adanya banyak lapangan pekerjaan yang dibuka oleh PT Vale, tingkat pengangguran di Luwu Timur berhasil ditekan hingga angka 4 persen, jauh di bawah rata-rata nasional.

Namun, Rico mendesak PT Vale untuk lebih fokus pada hilirisasi produk nikel, mulai dari nikel kursor, katoda, hingga baterai. Hilirisasi yang baik diharapkan mampu menciptakan industri bernilai tambah tinggi, yang akan menjadi kunci dalam transformasi sektor energi terbarukan di masa depan.

Dengan potensi besar yang dimiliki oleh produksi nikel dalam negeri, masa depan energi hijau di Indonesia tampak cerah.

Dengan merangkul ekonomi sirkular dan prinsip keberlanjutan, Indonesia dapat memanfaatkan kekayaan sumber daya alamnya untuk mendukung transisi energi global menuju solusi yang lebih bersih dan lebih hijau.

Langkah ini akan semakin memperkokoh posisi Indonesia sebagai pemimpin di sektor pertambangan berkelanjutan di panggung internasional.

Pada akhirnya, pengawasan ketat dan regulasi yang mendukung kebijakan pertambangan berkelanjutan menjadi kunci agar perusahaan pertambangan nasional, seperti PT Vale Indonesia, terus bisa berkembang sembari menjaga keseimbangan lingkungan.

“Dengan kolaborasi semua pihak, dari pemerintah hingga pelaku industri, visi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat energi terbarukan dunia dapat tercapai,” ujar Rico. (dezzo)

Exit mobile version