Optimalkan Kebun Sawit, Yayasan Gambut dan BPDP Ajarkan Petani di Bengkalis Budidaya Kopi Lewat Workshop Agroforestry

Kepala Desa Temiang, Masdar membuka pelaksanaan workshop dan menyambut baik kegiatan ini. (Foto: Istimewa)

BENGKALIS, FOKUSRIAU.COM- Yayasan Gambut bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) kembali menggelar workshop bertajuk “Agroforestry Budidaya Tumpang Sari Kopi di Kebun Sawit” di Desa Temiang, Kecamatan Bandar Laksmana, Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (28/10/2025).

Ketua Yayasan Gambut, Mulyadi menyampaikan tujuan workshop untuk memperkenalkan sistem tumpang sari kopi di lahan sawit sebagai strategi peningkatan pendapatan petani tanpa harus mengganti tanaman utama.

Secara lembaga, kata Mulyadi, Yayasan Gambut berupaya menjaga konservasi dan memaksimalkan lahan melalui pola tumpang sari kopi. Dengan demikian, lahan tidak lagi monokultur, tapi multikultural. Sehingga lingkungan terjaga, ekonomi pun meningkat.

“Riau memiliki areal perkebunan sawit luas, namun belum banyak yang mengoptimalkan lahannya dengan sistem tumpang sari. Ini peluang bagi petani menambah penghasilan,” kata Mulyadi, Selasa (21/10/2025).

Sementara itu, Pendiri Yayasan Gambut, Isyam Setiawan SP., M.IKom menyampaikan harapannya agar kegiatan ini tidak hanya sebagai formalitas saja, tapi menambah pengetahuan para petani sawit.

Kenapa di tanaman sawit?
Sejauh ini, lahan sawit warga masih belum maksimal dalam pengelolaan. Padahal, banyak peluang bisa dilakukan untuk memaksimalkan lahan yang ada. Salah satunya menanam kopi di kebun sawit.

Isyam menyebut, pola tumpang sari kopi merupakan salah satu peluang usaha baru dan sangat memungkinkan untuk dikerjakan. Karena tanaman kopi butuh naungan untuk bisa hidup dan berkembang dengan baik.

“Makanya, menanam kopi di kebun sawit sangat cocok dilakukan petani. Ketika tanaman kehidupan ini berhasil dan menghasilkan, maka akan sangat bermanfaat untuk anak cucu kita,” ucap Isyam.

Di sisi lain, Kepala Desa Temiang, Masdar kala membuka pelaksanaan workshop mengaku sangat menyambut baik kegiatan ini.

“Kegiatan ini sangat bagus. Untuk itu, saya harap peserta menyimak dengan serius apa yang akan dipaparkan narasumber. Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, secara resmi workshop Agroforestry budidaya tumpang sari kopi di kebun sawit saya buka,” tukasnya.

Nantinya, workshop akan diisi sejumlah narasumber dari kalangan akademisi dan akan membimbing langsung praktik budidaya kopi di lapangan.

Di antara narasumber yang hadir adalah Dr M Amrul Khoiri SP., M.P., C.APO, Joni Irawan SP., M.SI, Puan Habibah, S.P., M.P dan Hisam Setiawan SP., M.I.Kom. (bsh)

Exit mobile version