3.631 Warga Sumbar Positif, Gubernur Minta RS Tak Tutup Bila Ada Petugas Terpapar Covid-19

Tim medis membawa pasien Covid-19. (Foto: Liputan6.com)

“Gubernur juga mengimbau agar penerapan protokol kesehatan dan penggunaan APD di lingkungan RS dan puskesmas diperketat sesuai standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan RI supaya kemungkinan terpapar bisa diminimalkan,” katanya.

Jasman menyebut, tenaga kesehatan adalah benteng terakhir dalam “perang” terhadap Covid-19. “Perannya sangat vital. Pemerintah sangat mengapresiasi segala pengorbanan yang telah diberikan dalam masa pandemi ini,” katanya.

Sebelumnya, sejumlah RS di Sumbar terpaksa menutup layanan IGD karena sejumlah pegawainya terpapar Covid-19. Hal itu menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi terkendala.

Sejumlah rumah sakit itu, di antaranya RS Adnand WD Payakumbuh, RSUD Pariaman, RSUD Batusangkar, RSJ HB Saanin Padang. Sejumlah puskesmas juga terpaksa mengambil kebijakan yang sama karena petugasnya terpapar Covid-19.

Jumlah kasus yang masih tinggi di Sumbar ditengarai karena kepedulian masyarakat menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang masih rendah. Dengan mudah bisa ditemukan masyarakat yang tidak menggunakan masker ke luar rumah, termasuk di tempat-tempat keramaian seperti pasar.

Jasman mengatakan, Perda Adaptasi Kebiasaan Baru yang sedang difasilitasi Kemendagri bisa menjadi solusi karena memuat sanksi tegas bagi masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan di tempat umum.

Sampai Selasa kemarin, total warga Sumbar yang positif terpapar Covid-19 berjumlah 3.631 orang. (*)

Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: Merdeka.com

Exit mobile version