Aksi Heroik Spiderman Padang, Setiap Hari Bagikan Nasi Gratis ke Warga Kelaparan

Seorang pria bertopeng Spiderman yang ingin dikenal sebagai Peter Parker, sedang mengantarkan makanan untuk warga Padang, Sumatera Barat. (Foto: Dok. Peter Parker)

PADANG, FOKUSRIAU.COM-Tak ingin dikenal, namun tetap menebar kebaikan dan membantu banyak masyarakat yang membutuhkan. Inilah misi utama seorang lelaki di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) yang selalu menggunakan topeng super hero Spiderman setiap kali menolong.

Pria berusia 29 tahun ini minta dipanggil Peter Parker, seperti tokoh yang selalu dia kagumi.

Setiap hari, Peter mengantarkan nasi gratis bernama nasi darurat kepada warga yang memesan melalui WhatsApp.

Tindakan itu kemudian diunggah di media sosial Instagram @nasidaruratpadang dan ramai ditonton, bahkan sampai 2,6 juta kali.

Dalam aksinya, Peter selalu mengenakan topeng Spiderman dan rompi juru parkir. Sosok Peter sulit dikenali dan itulah tujuannya. Ia ingin membantu tanpa diketahui siapa dirinya sesungguhnya.

“Saya ingin membantu tanpa harus dikenali. Spiderman ini merupakan tokoh yang saya kagumi karena dalam filmnya selalu membantu masyarakat,” kata Peter, Rabu (19/11/2025) di Padang.

Peter menuturkan, keinginannya berbagi nasi darurat muncul ketika seorang temannya kehilangan uang hingga tidak bisa makan. Teman Peter kemudian meminjam uang untuk membeli makan.

“Saya kasihan karena dia kena musibah uangnya hilang, lalu saya bantu beli nasi,” ujar Peter.

Dari situ, dia tergerak membantu lebih banyak orang yang sedang kesulitan membeli makan.

“Awalnya itu hanya dua bungkus nasi saja yang saya sediakan untuk diberikan kepada warga yang membutuhkan. Sekarang sudah sampai 30 bungkus nasi setiap harinya,” kata Peter.

Nasi yang dibagikan adalah nasi ampera dari rumah makan, lengkap dengan lauk, sambal, dan sayur. Pada awalnya, semua biaya dibayar dari kantong pribadi.

Peter sendiri yang mengantarkan atau dibantu relawan bila lokasi pemesan jauh. Kini, beberapa warga ikut menyumbang untuk membantu pembelian nasi.

“Kalau ada warga yang ingin membantu saya terima, namun saya tidak membuka open donasi. Hanya bagi mereka yang menghubungi saja,” kata Peter.

Membantu tidak selalu mudah Peter tidak menampik bahwa menjalankan aksi sosial ini tidak selalu mudah. Ada saja hambatan yang ia temui.

“Setelah dipesan dan diantar, tapi yang memesan menghilang. Saya anggap ini orang iseng dan cobaan bagi saya,” ujarnya.

Ia juga pernah mengantarkan nasi ke orang yang terlihat mampu secara ekonomi. “Tetap saya berikan, saya berpikiran positif saja. Mungkin dia lagi kehabisan uang atau kena musibah,” katanya.

Kebanyakan Mahasiswa
Peter menyebut, sebagian besar pemesan nasi darurat adalah mahasiswa yang mengetahui nomor layanan dari media sosial.

Sementara itu, keluarga tidak mampu tidak begitu banyak memesan karena sistemnya memang harus melalui WhatsApp.

“Tapi bukannya tidak ada. Saya pernah mengantarkan nasi ke keluarga yang miskin. Pesanan lewat tetangganya,” tutur Peter.

Untuk mendapatkan nasi darurat, pemesan hanya perlu menghubungi nomor 0821-9526-5847. Tidak ada persyaratan tambahan seperti KTP.

Peter memulai aksi ini seorang diri pada Mei 2025. Ia membeli nasi dengan uangnya sendiri dan mengantar satu per satu. Namun, inisiatif itu berkembang pesat menjadi komunitas dengan puluhan relawan dan dukungan donatur yang mulai berdatangan.

“Saya terbuka saja untuk relawan atau donatur yang membantu. Mari kita bersama-sama membantu warga yang membutuhkan,” tukasnya. (kps/bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *