Kemudian bagi pasien setelah diskrining dan ditemukan adanya gejala penyakit, maka diarahkan ke UGD untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Bagi tim medis, khususnya yang menangani pasien Covid-19, protokol kesehatannya lebih ketat lagi dan protokol tersebut dibagi tiga zona.
Untuk zona 1 yang merupakan zona hijau, tim medis, termasuk petugas kebersihan SPH, bisa bebas tanpa menggunakan APD lengkap, namun wajib pakai masker. “Zona 1 ini adalah tempat untuk memakai APD lengkap, berupa masker N95, Handscoen, sepatu boot (karet) dan kaca mata google,” katanya.
Kemudian zona 2 adalah ruangan anteroom (ruang antara). Perawat atau dokter, maupun petugas kebersihan yang masuk ke zona 2 ini, wajib menggunakan APD lengkap.
Sedangkan zona 3, adalah tempat pasien Covid-19 di rawat. Setelah dari zona 3, tim medis maupun petugas kebersihan yang keluar dari zona 3, harus melalui ruangan chamber desinfektan dan melepas APD. “Ruangan ini adalah tempat untuk melepas APD,” ujarnya.
Ketua tim Satgas Covid-19 PT Semen Padang yang juga Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan, Oktoweri mengatakan, peningkatan kapasitas layanan Semen Padang Hospital melalui penambahan tempat tidur tersebut merupakan bentuk dukungan Semen Padang Group dalam penanggulangan COVID-19.
“Ini merupakan salah satu bentuk dukungan dan partisipasi aktif Semen Padang Group dalam penanggulangan COVID. Banyak kegiatan lain yang sudah kita laksanakan, seperti pemberian berbagai bantuan kepada masyarakat, instansi pemerintah dan fasilitas umum,” kata Oktoweri.
Alur Penerimaan Pasien
Kepala Bagian Layanan Medis SPH, dr Selfi Farisha membeberkan alur penerimaan pasien Covid-19 di SPH. Kata dia, SPH hanya menerima pasien Covid-19 rujukan dari puskesmas maupun rumah sakit lainnya.
Penerimaan pasien dari rumah sakit lainnya, dilakukan melalui aplikasi Sistem Rujukan Terpadu (sisrute) dari Kemenkes. Sedangkan dari puskesmas, alurnya melalui PIC SPH.
“Kalau untuk SPH, saya sendiri PIC nya. Kalau rumah sakit kita penuh, maka kita informasikan ke puskesmas dan puskesmas kemudian berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan Covid-19 lainnya. Kalau semua rumah sakit penuh, barulah pasien diminta untuk isolasi mandiri di rumah dan tempat isolasi yang disediakan oleh pemerintah,” katanya.
Saat ini, di SPH ada 64 pasien Covid-19 yang dirawat. Perawatan pasien Covid-19 sampai sembuh di SPH bervariatif. Menurut data average lenght of stay (ALOS) pada Agustus kemarin, rata-rata pasien yang dirawat di SPH sampai sembuh selama 19 hari.
“Ada juga pasien positif Covid-1 yang dirawat selama 3 hari, bahkan sampai 70 hari, tergantung berat ringannya keluhan dan ada atau tidaknya penyakit penyerta di tubuh pasien. Selain penyakit penyerta, usia juga mempengaruhi berat ringannya keluhan penyakit yang diderita pasien,” ujarnya. (*)
Penulis: Hendri Parjiga
Editor: Boy Surya Hamta