Warga Solok Sumbar Heboh, Muncul Agama Muslim, Tak Percaya Allah dan Nabi Muhammad

Ilustrasi. (Foto: Istimewa)

Sejak Awal 2020
Sekretaris Umum MUI Kabupaten Solok, Elyunus Asmara mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendalaman terkait aliran sesat tersebut. “Kami sudah berkoordinasi dengan lembaga-lembaga terkait seperti Muhammadiyah, NU, dan lainnya, tetapi tidak ada yang mengetahui soal aliran ini,” ujarnya.

Dari pertemuan tersebut dan pendalaman yang dilakukan, MUI Solok menyatakan ajaran ini bukan bagian dari Islam. Karena itu, pihaknya tidak punya kewajiban melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pengikutnya.

Namun yang perlu dilakukan, kata Elyunus adalah melakukan pembinaan kepada masyarakat agar ajaran tersebut tidak mempengaruhi orang lain yang beragama islam. Pihaknya berharap masalah tersebut bisa menjadi perhatian pihak provinsi dan pusat, sebab informasi yang berkembang aliran sesat ini juga ada di beberapa daerah lain.

Diketahui jumlah pengikut ajaran sesat ini di Sumani Kabupaten Solok ada puluhan orang, dan aktivitasnya baru dimulai sejak awal 2020. (*)

Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: Liputan6

Exit mobile version