Niat Edy Natar Bila Terpilih Sebagai Walikota, Segera Selesaikan Masalah Warga Pekanbaru

Bakal Calon Walikota Pekanbaru Edy Natar (tengah) berbincang cengan pengurus REI Riau. (Foto: Istimewa)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Balon Calon Walikota Pekanbaru Brigjend TNI (Purn) Edy Natar Nasution berjanji untuk mengelola pemerintahnya secara transparan dan menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di masyarakat, terutama masalah banjir dan sampah.

Hal itu disampaikan Edy Natar kala bertemu pengurus Real Estate Indonesia (REI) Riau di Pekanbaru, Rabu (18/9/2024).

Ketua REI Riau Elvisofriadi, Sekretaris Ari Prama Citra, Bendahara Yendrizal, Wasekjend DPP REI Amran Tambi dan jajaran pengurus lainnya hadir bersama Ketua Tim Relawan PATEN untuk Pekanbaru AZ. Fahcri Yasin.

Ketua REI Riau Elvisofriadi mengatakan, organisasinya propesional. Pengurusnya terdiri dari lintas suku, agama bahkan partai, maka secara kelembagaan REI tidak boleh berpihak ke manapun.

“Sebagai individu, kita mempersilahkan masing-masing pengurus menentukan pilihan,” ujarnya.

Di sisi lain, Edy Natar mengatakan, salah satu hal yang mendorong dirinya maju sebagai calon Walikota Pekanbaru karena persoalan yang dihadapi masyarakat banyak yang belum tuntas.

“Saya berterimakasih atas pertemuan ini. Sebagai bahagian dari Balon Walikota, banyak keluhan dari masyarakat termasuk REI. Hal itulah yang menjadi dasar saya maju,” tegas Edy.

Edy melanjutkan, menjadi calon walikota tak pernah terbayang sedikitpun sebelumnya. Namun akibat putusan MK yang menurunkan persyaratan dari 25 persen menjadi 7.5 persen, jumlah persyaratan maju sebagai kepala daerah, maka peluang itu terbuka.

“Dalam fikiran saya, mungkin ini jalan yang diberi Tuhan. Maka itu, saya berdiskusi dengan tim termasuk Bang Fahri Yasin dan sampai pada kesimpulan saya maju sebagai Balon Walikota,” tukasnya.

Ditambahkan, bila masyarakat Pekanbaru memberikan amanah, dirinya akan transparan dalam membuat kebijakan dan menyelesaikan masalah yang terjadi sekarang di Pekanbaru dan tak kunjung selesai.

“Kepala daerah harus merdeka. Tidak boleh tersandera, tidak boleh berpihak ke A, B dan C tetapi justru berpihak kepada kebenaran, kejujuran dan keadilan,” tegasnya. (bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *