PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Momen mengharukan muncul kala Tim BKO Polda Riau berpamitan dengan warga Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) saat misi kemanusiaan berakhir.
Tokoh adat Palembayan, Iskandar Datuak Majo Nan Putiah menitipkan saluak dan selendang kepada Dansat Brimob Polda Riau, Kombes Ketut Gede Adi Wibawa.
Cenderamata akan diberikan kepada Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan. Ini merupakan bentuk tanda terima kasih masyakarat Palembayan atas bantuan yang diberikan Polda Riau.
Penyerahan saluak dan selendang berlangsung di Posko Bencana Palembayan, Agam, Jumat (12/12/2025) lalu.
“Kami berikan kepada Bapak Kapolda Riau. Karena itu pakaian kami di Minangkabau sebagai penghulu, kenang-kenangan sepanjang masa. Hanya itu yang dapat kami sampaikan sebagai balas kasih kepada Bapak Kapolda Riau,” ujar Iskandar Datuak Majo Nan Putiah.
Dalam adat Minangkabau, saluak dan selendang bukan sekadar penutup kepala dan kain pelengkap busana, melainkan lambang kehormatan, kepercayaan dan penerimaan seseorang sebagai bagian dari keluarga besar nagari.
Penyerahan tersebut menjadi simbol eratnya ikatan batin dan persaudaraan antara masyarakat Palembayan dan jajaran Polda Riau. “Kami berterima kasih karena dia juga memberikan support dan bantuan kepada kami,” ujarnya.
Pada hari sama, setibanya di Polda Riau, Kombes Ketut langsung menyerahkan saluak dan selempang tersebut kepada Irjen Herry Heryawan.
Irjen Pol Herry menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh personel dan relawan yang telah mengabdikan diri selama hampir dua pekan di lokasi terdampak bencana.
Dia menilai, tugas kemanusiaan tersebut dijalankan dengan penuh tanggung jawab, dedikasi dan kepekaan terhadap penderitaan masyarakat.
“Penugasan ini bukan sekadar tugas operasional, melainkan misi kemanusiaan yang menuntut empati, kesabaran, dan keikhlasan. Saya mengapresiasi seluruh personel yang telah bekerja di tengah keterbatasan dan risiko,” ujar Irjen Herry.
Sebelumnya, Polda Riau mengerahkan ratusan personel untuk membantu proses evakuasi korban, pencarian jenazah, pemulihan wilayah dan pendampingan psikologis bagi masyarakat terdampak bencana galodo.
Selama 14 hari itu, personel BKO Polda Riau turut membantu membuka kembali akses jalan yang terputus akibat longsor.
Selain dukungan personel, Polda Riau juga menyalurkan bantuan logistik dan peralatan kerja seperti sekop, cangkul serta angkong guna mempercepat pembersihan material banjir.
Untuk mengatasi keterisolasian informasi akibat rusaknya jaringan komunikasi, Polda Riau turut menghadirkan layanan komunikasi berbasis satelit Starlink.
Irjen Pol Herry Heryawan menegaskan, kehadiran Polri tidak hanya sebatas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), tetapi juga sebagai penjaga nilai-nilai kemanusiaan.
“Kami hadir bukan hanya ketika keamanan terganggu, tetapi juga saat masyarakat membutuhkan respons cepat dalam situasi tanggap darurat. Inilah wujud nyata pengabdian Polri untuk masyarakat,” tukasnya. (dtc/bsh)




