Jaga Migrasi Gajah Sumatera, Hutama Karya Bangun Underpass Tol Pekanbaru-Dumai

Hutama Karya membangun Underpass Perlintasan Gajah (UPG) di Jalan Tol Pekanbaru–Dumai sebagai solusi menjaga jalur migrasi Gajah Sumatra sekaligus mengurangi konflik dengan manusia. (Foto: Hutama Karya)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Untuk menjaga migrasi Gajah Sumatra sekaligus mengurangi konflik dengan manusia, PT Hutama Karya (Persero) membangun Underpass Perlintasan Gajah (UPG) di jalan tol Pekanbaru–Dumai.

Enam underpass berukuran tinggi 5,1 meter dan lebar 45 meter dibangun di kilometer 12, 61, 69, 71, 73 dan 76. Desainnya berbasis data pergerakan gajah yang dipantau menggunakan GPS collar, perangkat di leher gajah untuk melacak lokasi, pola migrasi dan perilaku secara real-time.

“Data ini menunjukkan gajah jantan rutin berpindah dari kantong Balai Raja ke Giam Siak Kecil untuk mencari pasangan. Sejak optimalisasi underpass pada 2023, tidak ada lagi insiden gajah melintas tol secara berbahaya,” kata EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, Selasa (12/8/2025).

GPS collar juga merekam periode migrasi paling aktif pada September–November. Informasi ini menjadi acuan perawatan terowongan dan peningkatan kewaspadaan tim monitoring.

Semua underpass dilengkapi kamera trap, sistem drainase, dan pembersihan rutin agar aman digunakan gajah.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama Rimba Satwa Foundation mencatat, populasi gajah di dua kantong habitat tersebut stabil. Bahkan tercatat tiga kelahiran dalam dua tahun terakhir.

Tingkat kecelakaan dan konflik manusia–gajah di kawasan ini turun hingga nol persen.

Upaya ini diperkuat dengan Sistem SMART Patrol berbasis satelit dan artificial intelligence, serta sistem peringatan dini bagi pengguna jalan melalui Variable Message Sign (VMS) dan aplikasi mobile.

Hutama Karya akan memperluas program konservasi dengan membangun nursery tanaman pakan gajah, pusat edukasi konservasi dan menerapkan konsep serupa di proyek tol lain yang melintasi habitat satwa dilindungi, termasuk Tol Sigli–Banda Aceh.

Adjib menegaskan, momen ini menjadi bukti bahwa pembangunan infrastruktur modern bisa berjalan seiring dengan pelestarian alam.

Ditambahkan, peringatan Hari Gajah Internasional 12 Agustus menjadi pengingat bahwa Gajah Sumatra adalah bagian penting ekosistem yang harus dijaga bersama demi keberlanjutan generasi mendatang. (trp/bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *