PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Sebuah studi mengungkap potensi manfaat konsumsi segelas kopi tiap hari terhadap kesehatan jantung.
Anjuran minum kopi bahkan diberikan untuk orang-orang yang memiliki kondisi atrial fibrilation atau fibrilasi atrial/atrium, yakni gangguan irama jantung yang dapat meningkatkan risiko stroke hingga gagal jantung.
Peneliti merekrut 200 orang dewasa dengan kondisi fibrilasi atrial yang menjalani terapi kardioversi.
Mereka lalu dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang diminta tetap minum kopi secangkir sehari selama 6 bulan dan kelompok yang menghindari kafein selama 6 bulan.
Hasilnya, 47 persen kelompok peminum kopi dengan fibrilasi atrial mengalami episode kejadian atrial flutter (detak jantung cepat tapi teratur) lebih dari 30 detik selama periode studi. Sedangkan, kelompok yang tidak mengonsumsi kafein angkanya mencapai 64 persen.
“Ini menarik karena kini ada bukti bahwa konsumsi sekitar satu cangkir kopi per hari itu aman dan berpotensi menguntungkan,” kata penulis utama studi dari Adelaide Medical School, Christopher X Wong dikutip dari Women’s Health, Kamis (20/11/2025).
Meski begitu, bagi orang yang sudah memiliki masalah jantung tetap disarankan berkonsultasi dulu dengan dokter. Utamanya, pada orang yang sebelumnya belum biasa minum kopi tiap hari.
Kenapa Kopi Bagus untuk Jantung?
Ada beberapa teori mengapa minum kopi dapat membuat jantung lebih sehat. Pertama adalah komponen dalam kopi seperti kafein dan antioksidan yang bersifat protektif untuk jantung, khususnya pada kondisi fibrilasi atrial.
Selain itu, konsumsi kopi juga memiliki kecenderungan membuat seseorang lebih banyak beraktivitas fisik, salah satu penurun risiko berbagai masalah jantung.
Dalam studi New England Journal of Medicine tahun 2023, seseorang yang minum kopi, jalan kaki 1.000 langkah lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak minum.
“Bisa jadi kafein memberi dorongan energi tambahan yang membuat orang bangun dari kursi dan berjalan, sesuai yang memang kita anjurkan,” kata Cheng-Han Chen, MD, ahli kardiologi intervensi Saddleback Medical Center California, Amerika Serikat. (dtc/bsh)



