Asri Auzar: Musyawarah Jalan Pulang Akhiri Dualisme Kepengurusan LAM Riau

Gedung LAM Riau. (Foto: Istimewa)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Demi menjaga keharmonisan dan marwah adat Melayu Riau, Anggota Majelis Kerapatan Adat LAMR, H. Asri Auzar berharap agar polemik dualisme kepengurusan di tubuh LAMR segera menemukan titik terang.

Menanggapi surat terbuka yang dikirimkan pengurus LAMR hasil Musyawarah Besar (Mubes) VIII Dumai kepada Gubernur Abdul Wahid, Asri Auzar mengajak seluruh pihak kembali mengedepankan musyawarah sebagai jalan damai. Baginya, penyelesaian terbaik adalah yang lahir dari hati dan duduk bersama.

“Secara pribadi, saya memandang sah-sah saja surat terbuka itu disampaikan. Tapi akan lebih indah dan bijak jika semua perbedaan dipertemukan dalam dialog yang jujur dan terbuka. Duduk semeja, mencari solusi dengan kepala dingin,” ujar H Asri Auzar kepada wartawan, Kamis (26/6/2025) di Pekanbaru.

Lebih jauh, mantan legislator Riau ini mendorong agar opsi Mubes kembali digelar. Menurutnya, forum itu menjadi jalan elegan untuk menentukan siapa yang berhak memimpin LAMR secara sah dan bermartabat.

“Kalau memang memungkinkan, adakan mubes lagi. Intinya, bagaimana caranya agar LAMR ini tidak terus berada dalam situasi dualisme kepemimpinan. Ini soal masa depan organisasi dan kepercayaan masyarakat adat kepada kita semua,” ungkapnya.

Ditanya soal aturan organisasi, Asri Auzar mengaku tidak mendalami detail Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) LAMR. “Kalau soal itu, saya kurang tahu. Yang pasti, AD/ART itu ditetapkan dalam forum mubes. Di luar itu, saya tidak bisa banyak komentar,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, dualisme kepengurusan LAMR mencuat pasca pelaksanaan mubeslub di Hotel Alfa Pekanbaru. Tindakan ini dinilai sebagian pihak sebagai langkah inkonstitusional dan tidak sesuai dengan mekanisme organisasi.

Di tengah kondisi ini, Asri Auzar tetap optimistis. Ia meyakini, bila upaya rekonsiliasi dapat dilakukan dengan ikhlas dan berlandaskan semangat persaudaraan adat, maka LAMR akan kembali kuat, bermartabat dan mendapatkan kembali legitimasi moral di mata masyarakat Riau.

“Yang terpenting sekarang, kita semua punya niat baik. Mari sama-sama cari jalan damai demi marwah LAMR yang kita cintai ini,” tukasnya. (bsh)

Exit mobile version