Cerpen: Nur Aisyah Kabir*
Ternyata sudah 4 tahun aku menyukaimu,
Kamu yang memiliki mata yang indah, tawa yang candu dan seyuman yang manis itu, kala kita di pertemukan di satu gedung sekolah yang sama, yaitu SMK Migas Teknologi Riau.
Cinta itu tumbuh ketika kita di partnerkan di satu proker OSIS pada masa itu, Namun kini kita telah berubah, sekarang kita telah di pisahkan oleh jarak waktu dan karir,
Namun waktu seakan-akan tidak lagi bergerak, karena bahkan rindu itu masih terus menghantui diriku, walaupun kini kita tidak lagi pernah bertemu dan menjalin komunikasi.
Dan kamu takkan pernah tahu, rindu itu terus mengapung dan sosokmu tak kunjung hilang dari pikiranku. Dahulu ku kira perpisahan hanya sementara, ternyata ini menjadi perpisahan selamanya.
Setiap malam menjelang waktu tidur, bayangan wajahmu itu terus hinggap dikepala ku, terkadang tanpa sadar air mataku menetes hanya karena tak mampu menahan lautan rinduku padamu.
Namun, perihal rindu ku ini biarlah menjadi urusanku,
Bagaimana dengan kabarmu disana?
Apakah kamu baik-baik saja?
Kamu adalah seseorang yang aku cintai tanpa adanya komunikasi,
Seseorang yang membuat ku jatuh cinta sejatuh-jatuhnya
Seseorang yang mengajarkan bila cinta tak harus memiliki
Apakah aku terdengar menyedihkan?
Bila kukatakan aku masih menyayangimu sebagaimana dulu-sekalipun kau sudah menyakitiku sedalam sekarang.
Dan KAMU ABADI MENJADI CINTA MASA PUTIH ABU-ABU KU.
“Mbak aku tidak kenal kamu siapa tetapi aku titipkan ia kepadamu jaga ia dengan baik aku percaya kamu bisa menjaga nya dengan baik terlepas dari persoalan pribadi mu yang membuat runyem kepala, semoga prempuan mu bisa menjadi sebaik-baiknya pelipur lara meskipun bukan aku yang nejadi pilihanmu,perihal janji mu? Biar kan menjadi urusan ku .”
Tuan, sekiranya nanti aku sampai pada titik lelahku dalam menunggumu, aku harap kau tetap melanjutkan hidupmu dengan baik.
Tuan, apabila nanti kau mendengarkan aku sudah mencintai yang lain, hari itu aku pastikan semua tentangmu sudah aku selesaikan.
Kalo di bilang sayang, aku masi sayang sama kamu,kamu satu-satunya orang yang selalu ingin aku ajak segalanya dalam hal apapun,kamu tahu
Rasanya ikhlas padahal masih pengen bareng sama kamu?
Kamu pengen tahu rasaya kelihatan baik-baik saja tanpa kamu?
Aku ga sekuat itu. Kamu yang ku kira adalah obat dari segalanya ternyata aku salah kamu adalah luka besar bagiku, sehingga meninggalkan trauma yang cukup besar.
Trauma adalah hal yang paling menyakitkan bagiku
Kemarin saya pernah mencintai kamu dengan begitu tulusnya, menerima segala kekurangan tanpa melihat materinya,kamu yang ku bela mati-matian di hadapan semua orang ketika semua orang menanggapmu buruk.
Tapi ternyata kamu lah yang menghancurkan ku hingga aku tak dapat hidup dengan baik. Sangat jelas segala rasa sakit yang kamu berikan. Kamu memilih wanita itu yang baru saja kamu kenal. Di hari ulang tahun mu adalah hari paling menyakitkan ku. Kamu meninggalkan ku demi wanita itu, 10 January 2024 adalah hal yang paling ku BENCI SEUMUR HIDUPKU.
KEHILANGAN?
Ya, aku kehilangan jati diriku rasanya semua nya hancur ketika aku tahu bahwa alasan kamu meninggalkan ku bukan karena karir tetapi karena ada orang baru mu,
Katanya, kehilangan adalah satu paket yang akan selalu datang bersaman dengan rasa memiliki.
Lantas bagaimana cara seseorang tahu bentuk dari kehilangan yang baik
Kalau dipikir-pikir, rasanya tidak ada kehilangan yang baik. Setelah 4 tahun bersama lamanya, hari yang paling aku takutkan akhirnya tiba juga. Hari dimana aku harus kehilangan orang yang ku anggap sebagai RUMAH ternyata meninggalkan LUKA
Kamu yang ku anggap sosok lelaki yang baik tetapi kamu adalah sosok seorang PENGECUT.
WHO’S
Dia adalah orang yang ku temui di kelas 10, di masa putih abu-abu ku
Dia adalah cinta pertama di masa dewasaku, mungkin bagi orang, masa itu masih remaja tapi bagiku saat itu aku sudah dewasa,karena perbedaan pola pikir yang aku rasakan,
Dia indah sempurna,bahkan ketika bertemu denganya rasa semangatku untuk selalu sekolah terus muncul, tetapi kini semuanya hanyalah tinggal KENANGAN
Kamu orang yang paling ku cinta?
Kamu yang whatsapp nya aku blokir, dia yang instagram nya aku unfollow,dia orang yang paling ku hindari dari pertemuan manapun,dia yang tak ingin ku cari tahu kabarnya lagi,
Karena membencinya aku tak mampu,rasa benci akan selalu kalah dengan rasa sayang
Mati rasa ?
Ada sesutau di balik nya emosiku
Ada aku yang terlatih ,untuk dikecewakan oleh waktu,perasaan .
Aku yang harus terbiasa dengan sunyi yang membisu,
Rasanya seperti berjalan di atas pecahan kaca
Sedangkan kaki ku sudah terluka oleh pecahan kaaca itu,
Oleh sakitnya kenyataan yang penuh liku.
Kelak jika ragaku dirajam pun, ku tak merasa lagi,
Sebab perasaan itu telah terbunuh dan mati
Oleh sakit yang telah lalu.
Rasa itu,
Sudah MATI.
Tinggallah raga dan hati.tanpa rasa yang sama lagi
Rasa ini telah MATI.
Mereka selalu bilang “kenapa tidak bisa MOVE ON,kan masi banyak yang lain”,
Ya memang banyak yang lain tapi tidak mudah mengantikan seseorang yang telah lama bersama kita dengan orang baru, bilang nya rela tapi nyatanya belum rela,dan aku tidak pernah menjadikan orang lain sebagai pelampiasan .
“kehilangan terbesar adalah kehilangan yang terjadi setelah kehilangan sebelumnya.karena itu menandakan lo selalu kehilangan,lagi dan lagi.”
Alya :“ayo cha,kamu pasti bisa lupain dia yang uda nyakitin kamu,lelaki yang tidak tahu diri itu.”
Icha: “ i love you but I let you go.”
Rasanya sudah lama sekali aku tidak pernah,mendengarkan kabarmu.
Aku rindu segalanya tapi aku tahu kita takan pernah kembali Bersama.
Icha: “ sen kenapa icha tidak bisa melupakanmu ari,sedangkan kami sudah lama tidak bertemu apa lagi berkomunikasi.”
Sensei: “ itu tanda nya icha tulus menyayangi dia, pelan,pelan ya pasti bisa lupain dia mungkin dia bukan yang terbaik untuk icha.”
Nama yang Harus Aku Hapus dari kehidupan ku adalah
“ARI DWI SAPUTRA”
“SELAMAT ABADI DALAM KARYA SELANJUTNYA”
Semenjak patah hati kemarin,aku mulai mencoba terbiasa dari segalanya,menerima diriku yang tak lagi utuh,mencoba melihat dunia lebih lapang,bahwa tidak semua hal mampu aku genggam, yang pergi akan tetap pergi,yang datang akan tetap datang.
Adakah yang bisa kulakukan selain menangis di malam hari?
Apakah masi ada peluang untuk kita kembali bersama?
Rasanya tidak ada lagi untuk kita kembali,
Jadi, aku mencintaimu, berbahagialah dan terimakasih untuk waktu yang telah kita lalui bersama,mungkin aku tak akan bisa melupakan waktu bersamamu, semoga aku dan kamu bertemu akhir yang bahagia meskipun dengan orang yang berbeda.
Mungkin ini akan menjadi kalimat terakhir aku, terimakasih telah menjadi motivasi ku selama 4 tahun ini,makasih telah menjadi rumah bagiku yang ternyata kini menjadi ASING.
Terimakasih mau mengenal pribadiku yang tidak semua orang tahu,aku gagal dan hari ini aku berusaha ikhlas untuk semuanya.
Semuanya telah usai,selamat melanjutkan perjuangan,perjalanan masing-masing,semoga doa ku dan doa mu bertemu di atas sana, semoga allah sentiasa meridhoi setiap langkah-langkahmu. (*)
Penulis lahir di Genduang 29 Januari 2004. Anak bungsu dari dua bersaudara dengan hobbi olahraga dan traveling. Penulis adalah alumni SMK Migas Teknologi Riau dan kini kuliah di Universitas Hang Tuah Pekanbaru jurusan ilmu komunikasi. Cerpen Ini merupakan karya keempat. Terima kasih untuk Zahwa Alya Agozi yang selalu mengsuprot dan menjadi saksi dalam kisah ini.
IG: Ichakbr_17 Fb: Icha Aisyah