Polisi Tangkap 9 Perusak Rumah Doa Jemaat Kristen di Padang

Tangkapan layar warga menggeruduk sebuah rumah yang dijadikan sebagai rumah doa bagi Jemaat Kristen di RT 03/09 Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah Padang. (Foto: Dok. Istimewa)

PADANG, FOKUSRIAU.COM-Polisi bergerak cepat dan menangkap 9 pelaku perusakan rumah yang digunakan sebagai rumah doa Jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Minggu sore.

Wakapolda Sumbar, Brigjen Solihin menyatakan, ke-9 orang itu adalah sosok yang terlihat dalam video yang beredar.

“Yang sudah kami amankan sembilan orang, tentunya akan berkembang lagi. Sembilan orang ini adalah yang sesuai di video yang ada,” kata Solihin, Senin (28/7/2025) di Padang.

Pengembangan kasus ini masih terus dilakukan. Pemeriksaan terhadap sembilan warga yang ditangkap juga masih dilakukan.

“Berdasarkan bukti-bukti itu, kami amankan. Bisa juga berkembang lagi. Dan pemeriksaan masih ada yang memakai pakaian saat melakukan dan ada juga yang berganti pakaian saat melakukan,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Padang Fadly Amran menyebut, insiden itu terjadi karena ada miskomunikasi antara warga dan jemaat.

“Kami sudah mendengar kedua belah pihak, yang sudah menyampaikan kronologi bahwa ada miskomunikasi. Karena adanya keramaian yang tentunya pada sisi bapak RW pun juga ada permasalahan komunikasi selama ini sehingga terjadi insiden,” kata Fadly kepada wartawan, Senin (28/7/2025).

“Insiden ini tentu kami sesali. Pastinya insiden ini kami sesali. Kami memahami duka saudara-saudara kita, masyarakat Nias yang sudah hidup damai dengan masyarakat sekitar dari dahulu kalanya,” tambahnya.

Ditegaskan, Pemko Padang menjadikan peristiwa itu sebagai catatan penting agar tidak terulang.

“Dengan insiden ini menjadi sebuah catatan kita bersama. Tentu kami berikan seluas-luasnya waktu dan pikiran untuk beliau-beliau memikirkan apa langkah yang akan ditempuh. Kita hidup beragam di Kota Padang, insyaallah kita hidup berdamai, tentunya Kota Padang mengedepankan toleransi keberagaman hidup beragama,” tukasnya. (dtc/bsh)

Exit mobile version