PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Instagram menjadi aplikasi paling banyak di-download di dunia sepanjang tahun 2023. Aplikasi Meta itu menggeser TikTok dari posisi puncak.
Menurut laporan firma analis pasar Sensor Tower, jumlah total download aplikasi Instagram sepanjang tahun 2023 menembus 768 juta download, tumbuh 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, jumlah download TikTok mencapai 733 juta atau naik 4 persen pada periode sama.
Laporan Sensor Tower mengatakan, kebangkitan Instagram dipengaruhi beberapa faktor, termasuk popularitas Reels yang merupakan fitur kloningan TikTok. Fitur lain seperti berbagi foto dan Story juga menjadi senjata Instagram melawan TikTok.
“Instagram telah mengalahkan TikTok dalam hal adopsi selama beberapa tahun terakhir, didorong popularitas fitur reels serta fitur dan fungsi media sosial yang sudah ada sejak lama,” kata Senior Insights Manager Sensor Tower, Abraham Yousef dikutip dari Financial Times, Minggu (10/3/2024).
Jumlah pengguna aktif bulanan Instagram mencapai 1,47 miliar, dengan peningkatan sebesar 13 juta pada kuartal terakhir tahun 2023. Sedangkan jumlah pengguna aktif bulanan TikTok sebesar 1,12 miliar dengan penurunan sebesar 12 juta pada Q3 2023.
Meski begitu, TikTok memiliki pengguna yang lebih aktif. Pengguna rata-rata menghabiskan 95 menit di TikTok pada Q4 2023. Sementara itu pengguna media sosial rata-rata menghabiskan 62 menit di Instagram, 30 menit di Twitter/X, dan 19 menit di Snapchat.
TikTok juga sukses meraup lebih banyak cuan ketimbang Instagram berkat kehadiran Tiktok Shop. Sensor Tower memperkirakan TikTok meraup pendapatan lebih dari USD 4 miliar lewat pembelian di aplikasi tahun lalu, sedangkan pendapatan Instagram sebesar USD 143 juta.
Menurut Mark Shmulik, analis di Bernstein, saat ini influencer lebih tertarik dengan Instagram ketimbang TikTok.
Shmulik mengatakan, TikTok lebih cocok untuk kreator yang ingin viral secara instan, tapi Instagram merupakan platform yang lebih baik untuk mendapatkan cuan dari follower.
TikTok juga bisa berkembang lebih cepat berkat algoritma yang memberikan rekomendasi konten sesuai preferensi pengguna. Tidak ingin kalah saing, Meta selaku induk Instagram juga mengerahkan kecerdasan buatan untuk mendukung sistem rekomendasinya. (dtc/bsh)
