Pekerjaan ini membuat Dinda juga merasakan sakit pada organ intimnya. Meski begitu, Dinda tak kapok. Ia justru mengakali rasa sakit tersebut menggunakan minuman beralkohol. Dinda juga menceritakan kebanyakan tamunya pria yang seumuran dengan almarhum ayahnya. “Biar pakai pelumas sakit mah tetep. Kan kita begituan sama bukan orang yang kita sayang apalagi kebanyakan tamu saya seumuran almarhum papa,” kata wanita yang kerap mengenakan pakaian seksi ini.
Kendati demikian Dinda tidak menampik pernah menikmati berhubungan intim dengan tamu yang disukainya. Sebab pelanggannya itu berparas rupawan dan sopan. “Tapi jarang banget orang ganteng sopan baik. Biasanya mah gitu ya mau gimana lagi namanya juga tamu punya uang ya mau enggak mau kita wajib layani,” ungkap Dinda.
Uang hasil kerjanya digunakan keperluan pengobatan ibunya yang menderita gula darah. “Buat beli obat mama kena gula. Makanya saya berani terjun ke kayak gini abis dulu waktu kerja di toko jangankan buat beli obat, buat ongkos sama makan aja sudah kurang,” tuturnya manja.
Selain dibelikan obat untuk orang tua, masih menurut dara manis berdarah Medan tersebut hasil yang didapat juga digunakan untuk perawatan wajah dan kulit di klinik kecantikan. “Kita kerja beginian ya harus tampil cantik. Mau enggak mau saya tiap minggu ke klinik kecantikan minimal biar tambah menarik,” bebernya.
Ia mengaku biaya yang digunakan untuk perawatan pada klinik kecantikan tidak lah murah. Pasalnya dalam setiap mengunjungi klinik kecantikan dirinya harus merogoh kocek Rp. 3-5 juta. “Sisa dari ke klinik sama buat beli obat mama saya pakai buat kebutuhan makan dan sehari – hari. Kalau ada kelebihan saya ngajak mama buat sekadar jalan – jalan,” paparnya.