Banner Bupati Siak

Latihan Jelang Kejurnas di Padang, Sambo Riau Targetkan Medali Emas

Ketua Umum Persambi Riau Robert Hendrico (tengah) bersama para atlit sambo di sela latihan. (Foto: FokusRiau.Com)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Pengurus Provinsi Persatuan Sambo Riau (Pengprov Persambi Riau) tengah mempersiapkan atlitnya untuk mengikuti kejuaraan nasional (Kerjurnas) Sambo 2025 di Kota Padang, Sumatera Barat.

Kejurnas yang akan berlangsung awal Juli nanti di GOR Universitas Negeri Padang (UNP) tersebut diikuti atlit sambo dari berbagai daerah di Indonesia.

“Kejurnas memiliki makna penting bagi Persambi Riau. Karena selain menjadi ajang silaturahmi antar sesama atlit, kegiarab ini juga akan menjadi pembuktian terhadap kualitas atlit Sambo Riau yang ada sekarang,” kata Robert Hendrico, Ketua Umum Persambi Riau kepada FokusRiau.Com, Selasa (17/6/2025).

Dikatakan, saat ini sejumlah atlit sambo sudah dipersiapkan dan dilatih khusus untuk mematangkan pola dan teknik mereka jelang berlaga di kejurnas nantinya.

“Para atlit sekarang terus berlatih meningkatkan kemampuan teknik dan ketahanan fisik. Kita berharap, mereka mampu menunjukan skill terbaiknya di kerjurnas nantinya,” harap Robert.

Menurut rencana, kejurnas Sambo nantinya akan mempertandingkan 32 kelas, terdiri dari nomor Sports (8 kelas) dan Combat (8 kelas) putra dan putri.

“Kita akan turun di beberapa kelas dengan target meraih medali emas. Mohon doa dari seluruh masyarakat Riau agar atlit kita bisa mengharumkan nama Riau di level nasional,” ujarnya.

Sejarah Singkat Sambo
Sebagai informasi, Sambo merupakan singkatan dari ‘samozashchita bez oruzhiya’ yang berarti pertahanan diri tanpa senjata. Olahraga bela diri ini berasal dari Rusia dan mulai populer tahun 1940-an.

Sambo adalah sebuah seni bela diri yang menggabungkan lima teknik bela diri sekaligus, seperti jujitsu, judo, gulat, savate dan tinju. Saat ini, sambo banyak digunakan untuk seni bela diri tentara militer Rusia.

Sambo pertama kali diperkenalkan Vasily Oshchepkov pada 6 Januari 1893 di Akexandrovsky Post. Oshchepkov pernah mengikuti Seminari Ortodoks Tokyo Jepang, di mana dia kemudian belajar seni bela diri judo.

Setelah kembali ke Rusia tahun 1962, Oschchepkov mulai mempromosikan olahraga judo. Tahun 1929, Oschchepkov dipercaya menjadi pelatih di klub olahraga Tentara Merah dan kemudian pindah ke Institut Pendidikan Moskow.

Oschchepkov berhasil mempopulerkan olahraga ini dan mengombinasikannya dengan teknik-teknik bela diri lainnya sehingga terbentuklah olahraga sambo.

Di Indonesia, sambo mulai dipopulerkan sekitar tahun 2007 oleh Aji Kusmantri yang merupakan Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) saat itu. Olahraga ini pertama kali diperkenalkan di Universitas Trisakti sekitar tahun 2008.

Awalnya, olahraga sambo kurang diterima dengan baik di Indonesia. Hal ini terjadi karena sosialisasi olahraga sambo masih kurang. Namun, lambat laun olahraga ini mulai diminati hingga akhirnya memiliki induk organisasi resmi yang dinamakan dengan Pengurus Besar Persatuan Sambo Indonesia (PB PERSAMB).

Saat ini, sambo terus berkembang dan telah berhasil menyumbangkan medali bagi Indonesia dalam turnamen nasional maupun internasional. (bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *