PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Keberadaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Riau terus menjadi sorotan banyak kalangan, khususnya DPRD Riau. Meski ada yang kondisinya baik, namun banyak juga BUMD yang ada sekarang sedang dalam kondisi memprihatinkan.
Salah satu BUMD yang kini disoroti Komisi III DPRD Riau adalah PT PIR. Sorotan tajam muncul setelah jajaran direksi menyampaikan kondisi perusahaan yang sekarat dan parah.
Saat hearing dengan DPRD, direktur PT PIR mengaku sudah tidak bisa menggaji karyawannya, karena ada sejumlah persoalan dalam perusahaan.
Anggota Komisi III DPRD Riau, Abdullah kemudian mengultimatum PT PIR untuk segera berbenah. Sebab, bila kondisinya tak juga membaik pihaknya akan meminta pihak terkait atau Pemprov Riau untuk menutup perusahaan secepatnya.
“Karena direktur baru sebulan menjabat, kita kasih kesempatan setahun. Biro ekonomi Pemprov Riau harus mengawasi dan mengevaluasi secara berkala PT PIR pertiga bulan. Kita berharap, grafik kinerja PT PIR lebih baik dan bisa menyelesaikan persoalan internal perusahaan dalam waktu tiga bulan ini,” ujar Abdullah.
Dikatakan, bila grafiknya tidak menunjukan arah yang baik, pada akhir tahun ini disarankan PT PIR ditutup. “Kalau tidak ada grafik perbaikan, maka kita tutup saja. Karena sudah parah kondisinya,” ujarnya.
Menyangkut persoalan perusahaan, seperti hutang dan persoalan lainnya, Abdullah meminta manajemen segera dicari orang yang bertanggungjawab dan mencari solusinya. “Ada proses pertanggungjawaban soal hutang dan masalah di sana,” tuturnya.
Dikatakan, BUMD di Riau diharapkan bisa menjadi sumber pendapatan daerah, bukan menjadi masalah daerah.
“Sangat disayangkan memang bila BUMD harus tutup, makanya kita berharap kepala biro ekonomi harus menangani PT PIR secara serius agar bisa diselamatkan sebelum ditutup pailit,” tukasnya. (trp/bsh)
