JAKARTA-Partai Demokrat mengakui kekalahan di tiga daerah pelaksanaan Pilkada, yakni Sumatera Barat (Sumbar), Tangerang Selatan dan Medan. Dari hasil quick count atau hitung cepat, calon Demokrat kalah untuk tiga lokasi tersebut.
Sekretaris Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani percaya, hasil hitung cepat tidak akan jauh berbeda dengan hasil quick count. “Kami tentunya dapat menerima hasil QC yang ada termasuk Pilkada Tangsel, Kota Medan dan Pilgub Sumbar. Kami bisa menerima dan berlapang dada,” ujar Kamhar dalam keterangannya, Kamis (10/12/2020).
Dikatakan, dalam kontestasi politik tentu ada dinamika dan volatilitas yang tinggi. Daerah yang diperkirakan menang, hasilnya belum sesuai harapan. Sebaliknya, daerah yang tidak terlalu diunggulkan, hasilnya ternyata menggembirakan. Serta, ada yang dari awal tidak seesuai harapan.
“Konsekuensi dari sebuah kontestasi tentunya ada yang menang dan ada yang kalah. Sometimes we win, sometimes we learn. Menang tidak terbang, kalah tidak patah,” kata Kamhar mengutip pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Politisi Ksatria
Partai Demokrat menyakini Siti Azizah di Tangsel, Akhyar di Medan, dan Mulyadi di Sumbar menerima hasil Pilkada yang telah mereka hadapi.
“Kami meyakini Ibu Azizah, Pak Ahyar Nasution dan Pak Mulyadi adalah politisi-politisi yang berjiwa kesatria yang akan berjiwa besar dan berlapang dada serta menjadikan ini sebagai pembelajaran,” kata Kamhar.
Sebelumnya, dalam Pilkada Kota Medan, pasangan Akhyar-Salman kalah dari pasangan calon Bobby-Aulia dalam hasil hitung cepat.
Di Tangerang Selatan, jagoan Demokrat yang juga putri Wapres Ma’ruf Amin Siti Nur Azizah kalah dari pasangan Benyamin-Pilar Saga. Bahkan, suaranya kalah dari pasangan Muhammad-Rahayu Saraswati.
Untuk Pilkada Sumbar, Mulyadi-Ali Mukhni yang diusung Partai Demokrat kalah dari Mahyeldi-Audy Joinaldy yang merupakan jagoan PKS. Suara Mulyadi berada di urutan ketiga setelah pasangan Nasrul Abit-Indra Catri. (*)
Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: Merdeka.com