Kepri  

Media Asing Soroti Bentrokan Rempang Kepri, Sebut Masuknya Investasi China

Seorang warga melarikan bayi yang diduga sesak nafas akibat gas air mata. (Foto: TribunPekanbaru)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Kasus bentrokan antara aparat keamanan dengan warga di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) kini mulai menjadi sorotan media asing.

CNA, media yang berbasis di Singapura mengatakan, polisi Indonesia telah menangkap 43 orang yang dituduh menyebabkan kerusuhan dan menyerang polisi selama protes mengenai rencana relokasi masyarakat untuk kawasan industri bernilai miliaran dolar.

Adegan kekerasan meletus pada hari Senin di Batam yang terletak sekitar 44 km dari Singapura. Di mana sekitar 1.000 demonstran berkumpul di depan kantor BP Batam, salah satu pengembang proyek Rempang Eco City.

Rekaman video di media lokal menunjukkan para demonstran melemparkan botol dan batu ke arah polisi dan merobohkan pagar dan dibalas petugas dengan water canon dan gas air mata.

Rempang Eco City akan menjadi lokasi pabrik yang dioperasikan produsen kaca China, Xinyi Glass Holdings Ltd yang telah berkomitmen untuk membangun pabrik pengolahan pasir kuarsa senilai US$11,5 miliar di taman tersebut.

“Kami menangkap mereka karena melakukan vandalisme dan menentang polisi,” kata Kepala Bidang Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, Selasa (12/9/2023).

Presiden Indonesia Joko Widodo pada hari yang sama mengatakan pemerintah berencana memberikan tanah dan rumah kepada setiap warga Pulau Rempang sebagai kompensasi relokasi.

“Tetapi hal ini tidak dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat. Jadi, ini menjadi masalah,” katanya merujuk pada protes tersebut dilansir FokusRiau.Com dari tribunpekanbaru.com.

Warga enggan pindah karena sudah bertahun-tahun tinggal di tanah tersebut, kata Kabiro Humas BP Batam Ariastuty Sirait.

Ariastuty menambahkan, mereka akan menerima bantuan tunai sampai pemukiman baru selesai dibangun dan sekitar 700 keluarga akan direlokasi pada tahap pertama. (bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *