BATAM, FOKUSRIAU.COM-Masyarakat di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) dihebohkan dengan kabar lepasnya buaya dari penangkaran di Pulau Bulan, Kecamatan Bulang. HAl ini tidak hanya menarik perhatian warga setempat, tetapi juga Kepolisian, BKSDA Batam, masyarakat pesisir dan Pemerintah Kota Batam.
Penampakan buaya yang mulai memasuki wilayah pemukiman membuat nelayan di sekitar Bulang mulai takut melaut.
Lepasnya buaya tersebut bermula dari unggahan seorang pengguna media sosial, Senin 13 Januari 2025. Dalam video berdurasi 39 detik itu, terlihat buaya dewasa berukuran sekitar 3 meter berada di muara sungai. Video ini direkam di Pulau Mengkadah yang berjarak 600 meter dari Pulau Bulan.
Kapolsek Bulang, Iptu Adyanto Syofyan membenarkan perihal lepasnya buaya dari penangkaran. Menurutnya, penyebabnya pagar penangkaran ambruk akibat hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Batam selama empat hari berturut-turut.
Iptu Adyanto menyebut, terdapat lima ekor buaya dewasa yang lepas dan pencarian masih dilakukan di sekitar perairan Pulau Bulan.
Proses Penanganan Setelah Buaya Lepas
Selasa, 14 Januari 2025 dini hari, kepolisian dibantu warga dan petugas PT Jagat Perkasa Karunia (JPK) berhasil mengamankan tiga ekor buaya dewasa. Satu ekor buaya ditemukan di muara Pulau Mengkadah, sedangkan satu ekor lainnya diamankan di wilayah Pulau Bulan.
Satu ekor buaya lagi kembali ke wilayah penangkaran dengan sendirinya. Untuk menemukan dua buaya lainnya, pihak kepolisian bersama pengelola dan BKSDA berencana melakukan patroli malam.
Sementara itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Batam melaporkan telah menangkap tiga ekor buaya lagi di pemukiman penduduk Pulau Buluh. Sehingga total buaya yang diamankan kini berjumlah enam ekor.
Kepala BKSDA Batam, Tomy mengonfirmasi, ada dugaan jumlah buaya yang lepas mencapai sepuluh ekor atau lebih. Warga Pulau Buluh dan pulau-pulau sekitar merasa skeptis terhadap klaim kepolisian dan PT JPK mengenai jumlah buaya yang lepas.
Beberapa warga melaporkan telah melihat lebih dari lima ekor buaya di sekitar perairan dan bahkan ada yang melintasi kolong rumah.
Penampakan buaya juga dilaporkan di berbagai wilayah lain, seperti pulau Terong, pulau Mengkadah, bahkan di Pulau Geranting yang cukup jauh dari lokasi penangkaran.
Safet, salah satu warga Pulau Buluh, menegaskan, “Pernyataan lima buaya itu darimana, jangan asal begitu, kalau makan korban bagaimana siapa yang mau tanggung jawab?”
Tokoh masyarakat setempat juga mengungkapkan, mereka masih melakukan patroli secara mandiri untuk menjaga keamanan di perairan. (kompas.com/bsh)